Kamis, 08 Januari 2015

FIRST "masa transisi setelah bachelor degree"

my challenge until my journey "pare, kediri, west java" for my english course

kembali menulis kali ini, gegara emang lagi ada waktu luang (liburan semester gasal) sembari menunggu keberangkatan saya untuk take course, pokoknya nggak bakalan berenti berusaha increase my english until my europe calling come true :) be brave, make life so incredible

pertama aku kasih judul masa transisi setelah nempuh sarjana, karena di masa itu bener-bener pelajaran banget, pelajaran hidup exactly.

memang, sedari awal (lebih tepatnya sekitar semester 5) udah kepikiran untuk lanjut ke master degree. ya mungkin, karena ngerasa di program sarjanku akunya ngerasa kurang terforsir tenaga dan fikiran untuk belajar, jadi mantep pengen lanjut kuliah.

dan alhamdulillahnya, bapakku mendukung banget. pokoknya malah bilangnya, minimal aku harus bergelar master. nggak tau deh, bagiku bapakkku adalah kamus kehidupanku, apaapun masalah yang aku ceritakan selalu menemukan solusi yang manteeppp tanpa aku raguin solusi darinya. aku ceritaaa apapun selalu dimengerti,memberi respon dan kadang sedikit memberikan komentar.

iya, memang saya adalah tipikal anak rumahan banget, pokoknya nggak ada jarak kalo sama orang tua. tiap hal kecil apapun, nggak pernah terlewatkan untuk aku ceritain ke mereka. mungkin, hal ini agak sedikit beda dengan beberapa temanku yang merasa, enggan untuk cerita apapun keorangtua (read: kisah susah,senang,sedih, nggak penting) karena ngerasa orang tua udah capek-capek nyari uang untuk biaya sekolah, kasihan kalo dikasih beban lagi akan masalah kita.

dan itu berbeda bangett apa yang aku pikirkan dan menjadi prinsipku, bagiku menceritakan up down dalam hidup bukan akan menjadikan beban orang tua (mskipun aku blum ngalamin mnjadi orangtua, tapi aku malah berharap bnget suatu saat mnjadi orangtua yg slllu mendngar n mengerti keluh kesah senang anak2ku kelak nantinya). karena bagiku, dari putaran roda kehidupan itu orangtua akan slllu mendoakan kita, mengingatkan ketika bahagia untuk bersyukur dan ketika ditimpa masalah untuk selallu sabar dan tetap bersyukur. dan yang terpenting lagi, karena orangtua tau bagaimana proses kehidupanku sampai saat ini, apapun pencapaian yang aku dapat tidak lain adalah karena "buah hasil doa orangtua"

kembali ke topik.....
masa transisi setelah bergelar sarjana, menjadi momok banget bagi semua fresh graduate. saya sadar diri, lulus sarjana untuk jurusanku bakalan agak susah nyari kerjaan pada umumnya. dan karena itu, orangtua dan saya nya sendiri sepakat untuk directly ngambil master.

lulus sarjana kira-kira dibulan januari. yyups, 22 januari 2014. inget saya moment itu. aku nya sih, agak deg degan pas mau munaqosahnya, ya, alhamdulillah dinyatakan lulus dgn nilai memuaskan. naaahh.... keingett bangett, waktu menuju munaqasah itu aku dilanda males-malesan buat belajar materi skripsi. tapi, saya bukanlah tipikal orang yang tanpa persiapan. nggak belajarnya, karena udah jauh-jauh hari dicicil persiapan slide dan lain sebagainya.

mungkin ini beberapa alasan agak males mendekati waktu munaqasahnya. btw, waktu awal tahun banget januari 2014 an lah sebenernya saya nya ada diposisi galau berat (wkwkwk), iya berawal dari sifat posesif ku kepada si do'i, pokoknya dibulan desember udah kayak nggak ngenakin hubunganya, ya gituu deh, males njelasinya, apalagi untuk nginget2 disaaat sekarang, i'm feel better today without love story :). oh ya, alasan males yang kedua, waktu itu aku stalk facebook eh, nemu facebooknya "astriani karnaningrum" yang lagi dapat reward mobil CRV gratis dari bisnisan oriflame, bikin aku iseng-iseng invite pin. ehh, langsung di accept dan disapa, finallly langsung dengan rama diajak ketemuan di oriflame cab jogja. naah, karena aku langsung jatuh cinta bangett dengan cara bunda (sebutan untuk bunda astriani) langsung deh, tanpa berfikir panjang ikutan gabung, padahal bener-bener NOL BESAR bisnis oriflame yang ternyata itu bisnis MLM. hihihi, tapi itu bikin aku bersyukur buwangettt, bener-bener ngerasain energi positifnya bangettt, apalagi pas bangett momentumnya waktu itu abis galau putus hubungan sama do'i. alhamdulillah, oriflame nya ngggak lanjut lagi, tapi ilmunya manfaat bangettt...  smoga saja, ada saat aku bisa brgabung oriflame, dan sukses gaji ratusan juta tiap bulan kayak bunda astri :)

back to topic...
masa transisi (after 22 januari 2014) aku emang langsung ada rencana pulkam (pulang kampung) untuk sedikit merefresh, dan memang saya dulunya jarang bangett pulang lama-lama karena kesibukan kuliah ataupun di pesantren dan mengajar di international school budi mulai dua.

naahh, ternyata kejadian besar terjadi padaku. saya lupa tanggal berapa tepatnya mungkin seminggu setelah ujian munaqasah (setelah sedikit revisi skripsi) proses kepulanganku menuju kampung halaman ada kejadian besar menimpaku (reallly, like an storm heaven), yaitu waktu itu sedang musim penghujan dan didaerah sekitaran kudus, pati terjadi banjir besar-besaran, namun aku bersi keras ikut ema (temen se kos) untuk pulkam naik motor karena memang waktu itu aku udah berencana untuk tidak berada di jogja dalam waktu yang lama, maka alangkah lebih mudahnya kalo motor saya tinggal dirumah. pejalanan jogja-rembang kira-kira 7-8 jam via motor. ketika sampe purwodadi, aku mengajak emma memutuskan melanjtkan melanjutkan perjalanan lewat blora-rembang mengingat pati sedang banjir besar, ternyata, di purwodadi pun jalanan semacam tidak layak untuk dilewati. sebenernya ini kali kedua saya melakukan perjalanan via motor jogja-rembang. dan di jalan blora peristiwa besar itu terjadi, karena mungkin faktor kecapekan dan lamunan yang tidak aku sertai dengan dzikrullah menjadikanku terjatuh keras di jalanan turun yang licin, aku ingat bener-bener waktu itu pikiranku bener-bener blank (dan kayaknya emang tempatnya hutan-hutan angker gitu) agak jauh dari pemukiman. aku terpeleset dan terjatuh bersama motor mio ku "gubraakkk" ingett banget, waktu itu kedua tanganku lepas dari pegangannya (nah disinilah mungkin penyebabnya, aku nggak konsen dan mungkin udah capek) langsung aku terjatuh dan lebih jauh dari motorku waktu itu serentak langsung aku ucap astaghfirlllah (ingett bangettt rasanya), dan karena mulutku terbuka ketika jatuh kebawah (baca: ndlungup) ada bagian gigiku patah, dan mulutku bener-bener penuh akan darah, dan tidak lupa seluruh badanku bayak luka memar, licet dan berdarah.

dan inilah aku, se down apapun aku, aku memutuskan untuk berdiri sendiri. waktu itu, ema yang mengemudi bareng aku sudah berada jauh didepanku, jadinya tidak tau persis kejadianku. namun, mungkin karena ema tdak melihatku dia kembali kebelakang, dan menemuiku yang sudah duduk menangis (nangisnya dikit, cuman suara gituu seingetku) itupun karena ada potongan kecil gigiku). aku ingett, dibantu beberes seorang kondektur sebuah bis yang tepat ada dibelakangku dan ema karena memang semua barang-barang bawaaan ku yang aku gantungin di motor semuanya terjatuh karena jatuh. "alhamdulillah bangett, itu bis yang ada tepat dibelakangku mampu menyetop lajunya, nggak kebayang kalo bis itu tetap berjalan pasti nggak tau nasibku selanjutnya" well, takdir selalu tau apa yang terbaik.

setelahnya, aku bukan malah kerumah sakit atau puskesmas terdekat. karena, memang aku merasa masih kuat, seketika langsung aku mengendarai motorku kembali, dan berhenti sejenak saat melihat mushollah untuk membersihkan wajah dan badan yang gelepotan tanah becek. dan anehnya, aku pun masih saja kekeuh bangettt untuk ngelanjutin perjalanan nyampe rumah  (sekitar 3 jam perjalanan lagi), padahal itu kecelakaan parah menurutku, sebelumnya aku nggak pernah ngerasain kecelakaan yang begitu hebatnya. nyampe rumah, baru nyampe pintu depan, aku udah langsung memanggil bapak ibuku, dan serontak mereka dan adikku langsung keluar (waktu itu mereka lagi nonton tv diruang tengah disore hari). melihat muka ku yang lebam, dan mrempol (baca: benjol) mereka lansung menjerit. ingeetttt bangett, serentak bapakkku langsung memelukku, dan baru kali ini aku melihat beliau menangis, adikku pun ikut menangis kencang begitu pula ibuku (this moment really remembered me that family is someone who really not just caring but my suolmate life partner).

bapakku waktu itu, sambil menangis berucap "ya allah nduk, kepiye iki awakmu, tibo neng ndi, piye, ya allah" pokoknya beberapa pertanyaan yang keluar dari kekhawatiran yang besar. waktu itu, ema menemaniku sampe rumah, jadi orangtua tanya kejadianya ke dia, tapi dia pun nggak bisa jawab karena memang nggak tau kejadian persisnya, dan apalah aku, aku pun udah nggak kauasa untuk berucap. aku pun ikut sontak meneteskan airmata melihat keluarga ku menangis khawatir. beberapa jam kemudian waktu adzan maghrib, nah disini aku menemukan hikmah dibalik kejadian ini, iyaapp, ngerasa semakin tahu kalo aku itu kuat, persistant, seberapa lemah keadaan aku memutuskan ambil air wudhu dan sholat sambil duduk (masih mampu untuk sholat dg duduk). nahhhh, jadi keinget, mungkin bisa jadi, kenapa nyampe kecelakaan itu terjadi, mungkin saja karena waktu dzuhur aku tidaklah langsung mencari masjid terdekat untuk sholat tapi aku malah memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.

setelah isya', datanglah keluarga dari mama njenguk posisi keadaanku "inget waktu kepulanganku itu aku beli kaos joger 5 stel yang memang ku rencanaain untuk kubagikan ke sepupu sepupu ku itu". disitu aku udah nggak mampu untuk bicara, cuman tiduran, dan akhirnya aku dianterin bapak perikasa, akupun lebih memilih untuk periksa di dokter seberang desa. setelah dicek, dikasih obat, dibersihin lukanya yang sebenarnya  sakit bangett pas dibersihin, langsung setelah itu aku pulang dan istirahat kembali.

sebenernya memang parah lukaku, bayangkan saja jatuh dari motor yang sedang melaju. setidak para-parahnya pasti ada luka serius. pagi hari saat terbangun, baru aku meraskan kerammmm yang begitu hebat disekujur tubuh, malem nya sih dipijet-pijet sama ibuku. dan bener-bener pagi itu yang kuingatt sampe sekarang adalah pagi terberatt, aku merasa bener-bener tidak bisa merasakan gerak tubuh, bener-bener kaku sekujur tubuh. dan pas pagi itu, bertepatan eyangku meninggal, jadi mau tidak mau aku ditinggal sendirian dirumah, ingett bangettt waku itu kepikiran apa aku ini masih bisa hidup ato ndak, karena bener-bener kaku bangett tubuhku, dan hari berlalu hingga lambat laun sakit itu sudah mulai sembuh

back to topic...
aku memang tipikel orang yang mesti sudah punya plan dijauh-jauh hari, aku sudah merencanakan ke pare untuk ambil course sambil menyiapkan apply master. sebenernya, niatan awalnya pengen langsung go overseas (aku pun udah ambil les bahasa jerman) tapi kayaknya emang time nya msih belum pas. akhirnya, aku memutuskan untuk mendaftar UI, nggak tau kenapa udah mantep untuk master di ui (sebenernya master nya ini pun, karena terselip niatan melalui master di ui nanti akan mudah untuk akses ke luar negri), beberapa teman komplain kenapa nggak ambil UGM aja, sebenernya satu karena aku ingin keluar nyamanya jogja, terus ingin ngerasain suasana baru, tempat baru dan hukum internasional bagiku lebih bagus di UI.

course yang kuambil di pare itu toeefl prep, aku ambilnya di elfast dan nge camp di azizah princess camp. pokoknya semua proses, aku butuh memuterbalik otak dan tenaga di masa transisi ini. nah sehabisnya dari course tepat 1 bulan (ssebenernya 1 minggu sblum 1 bulan aku ke jogja untuk wisuda dan kembali ke pare nya bener2 perjuangan di tengah hujan bersama pak ojek), aku berangkat dari pare menuju jakarta untuk mengikuti SIMAK UI. aku menginap di tempat mbak aisyah, thanks for everyhing mbak, meskipun kejadian pas tepat tesnya di hari minggu, aku nyampe telat, gegara kita berdua sama-sama bingung karena beberapa jalan ditutup dan nggak mbudeng semua jalanan di ui depok yang seluas alai). alhamdulillah, karena yakin, aku langsung nyari kos dideket ui sembari menunggu pengumuman, pede bangett rasanya belum ketrima udah main nge kos aja, abisnya udah penasaran akan kehidupan dijakarta.

alhamdulillah, akhirnya pengumuman tiba dan aku ketrima "alhamdulillah, seneng banget" langsung bapakkku memintaku untuk pulang, karena begitu senangnya akan pengumuman ketrimanya itu, dan tagihan daftar ulang 22 jutaa pun udah menanti untuk masuk magister hukum UI.

nah, abis ketrima magister hukum UI, berakhirlah masa transisi ku yang penuh akan drama kehidupan yang mendewasakan.

see you on the top :)
ternyata banyak pelajaran berharga saat akan mengwali dan memulai sesuatu
be brave dan selalu take plan
action everything if you believe it
@kos_salemba_jakartapusat

with love,
chusnul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar