Tampilkan postingan dengan label #Belajar_dari_Masalah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label #Belajar_dari_Masalah. Tampilkan semua postingan

Senin, 06 April 2015

Belajar dari Mr. President

Dari mulai pemilihan, pelantikan bahkan sekarang sudah officially, orang indonesia yang bernama "jokowi (joko widodo) selalu menjadi topik hangat tidak hanya di media massa, media sosial, kalangan kampus, kalangan ibu-ibu RT, tongkrongan bapak-bapak bahkan kumpulan anak gaul di sevel (7-eleven).

kenyataan ini, semakin membuat diriku tertarik untuk ikut aktif dalam pembicaraan jokowi

dan akhir-akhir ini, jokowi banyak dibicarakan terkait ketidak jelasan  dana DP mobil para pejabat, saling melempar siapa yang  bertanggungjawab untuk hal ini menjadikan masyarakat semakin gatel untuk bicara blak-blakan tentang kebobrokan kebijakan jokowi.

dan mulailah disini, 
aku menulis sebagai bagian interpretasiku sebagai manusia, aku lebih condong untuk tulisan ini tidak ikut nimbrung bicara kritikan, mengkritik tanpa memberi solusi, mengkritik tanpa melihat kemampuan dan kekurangan diri sendiri, mengkritik tanpa mengimbangi dengan prestasi....  aaahhh, layaknya kebanyakan kritikus indonesia. iyoo, opooo iyoo bangettt

kepemimpinan,
pertama adalah perihal kepemimpinan.
setiap yang hidup akan mati, dan setiap yang masih hidup adalah seorang pemimpin.
dan yang membedakan pemimpin adalah perihal ukuran/jumlah dari orang yang dipimpin, terlihat akan sangat beda anak TK (makhluk hidup yang hanya memimpin untuk hidupnya sendiri) dengan jokowi (makhluk hidup yang memimpin jutaan manusia). 

apa yang dialami jokowi saat ini,
menjadikan aku superr introspeksi diri bangettt,
bayangkan aja, tiap menit, tiap detik, di media, di jalanan selalu menemui makian, protesan, penolakan bahkan kemarahan. duuuhhhh, jadi mikir bangetttt, beberapa hari ini kadang aku gampang masukin ke hati tiap ada kalimat-kalimat yang menyeran, dan heranya itu bener-bener bikin aku down.... ada orang nggak suka, coment negatif di sosial media, udahan aja aku blokir.. nggak kebayang, di posisi jokowi, butuh waktu berbulan-bulan mungkin untuk lemburan blokir sosmed dari para haters.
alhamdulillah, dapet pelajaran  dari Mr. President...
berarti apa yang aku rasain selama ini belumlah seberapa...
ibarat laut, cuman sebutir pasirnya...
berarti pelajaran yang diambil, mumpung aku masih muda, aku harus belajar menghadapi haters...
karena keberhasilan, pujian akan selalu sebanding dengan kebencian dan ke iri an...


kewaspadaan,
kedua adalah perihal kewaspadaan.
begitu terlihat jelas, bahwa di dunia ini kita hidup tidak hanya waspada akan hawa nafsu dan godaan syaitan, juga mereka manusia-manusia yang sudah kerasukan sifat-sifat keangkuhan dan keserakahan syaitan. dalam hidup, tingkat kewaspadaan harus bisa semakin ditingkatkan seiring meningkatnya prestasi dan jabatan. jokowi yang memiliki jabatan tertinggi di negara ini, sunggu sangat banyak di coba dengan godaan-godaan orang-orang di sekelilinginya, dan terlihat tingkat kewaspadaan jokowi yang terlihat tidak setara dengan jabatan yang ia pegang. menjadikan morat-maritnya beberapa kebijakan yang diambilnya.
jadi, malu sama diri sendiri,
yang terkadang, kurang waspada sama godaan-godaan yang aku temui di kejamnya kota jakarta
alhamdulillah, bisa introspeksi diri, untuk sllu menjaga dan meningkatkan kewaspadaan
mari menyiapkan kewaspadaan disamping kerja keras menyiapkan kesuksesan


keberanian,
ketiga adalah soal keberanian.
sikap keberanian jokowi untuk terus maju melangkah, terus fokus terhadap pekerjaanya memberikan pembelajaran sendiri bagiku.
betapa terkadang kala, aku akan memilih mundur, saat sudah tidak terbendung lagi kekuatan hati menerima segala kritikan dan cemoohan. padahal, asalkan niat kita baik, jujur dari hati. meskipun ada beberapa kesalahan, kesalahpahaman, masalah yang muncul, bukan berarti kita harus mundur, tetapi kita harus terus maju untuk memperbaiki dan mengklarifikasi hal itu, dan menunjukkan prestasi.

Hope, everything will be okey

Sabtu, 28 Maret 2015

Restu untuk sebuah Rencana

diingatkan kembali untuk belajar dari sebuah masalah

3 hari yang lalu, 
setelah dapet surat bahwa aku ketrima untuk ikut berpartisipasi dalam 2 acara di malaysia, namun aku belum dapet restu orang tua

sudah sejak lama, aku berencana dan memiliki target untuk liburan semester ini harus bisa ke beberapa negara di ASEAN, ya beginilah aku, setiap kali untuk mendrive semangat harus ada target dalam waktu dekat, menengah juga long term. karena pada dasarnya aku pun layaknya anak muda lainya, kerap kali dihinggapi perasaan moody.

awalnya untuk rencana mewujudkanya, waktu liburan semester yang lalu, aku sudah mulai menyiapkanya, menyiapkan segala info tentang apa saja kesempatan yang memungkinkan untuk aku ikuti, aku pun banyak me like beberapa halaman organisasi nirlaba yang memungkinkan membuka kesempatan untuk program internship, conference, volunterr ke negara-negara ASEAN. yaahh inilah diriku, apa yang aku citakan akan aku wujudkan dengan kerja keras apa yang aku bisa dan aku suka. bekali-kali aku mendapatkan info dari facebook ataupun yang lainya untuk kesempatan itu, alhamdulillah sejauh ini (2 bulan berjalan) 2 acara di malaysia lolos.







 dan pastinya sebelum mendapatkan 2 kelolosan itu aku menemui kegagalan. kegagalan itu sih belum seberapa, karena rasanya masih banyak kesempatan, aku meyakini itu. oh ya, untuk yang belum lolos itu acara yang ke turki. ya maklum lah, aku sadar kemampuan bahasa inggrisku dan itu acara pure harus show up, merepresentasikan aku sebagai delegasi dari Indonesia, yang kedua masih belum dapet pengumuman sih, masih berharap accepted untuk acara volunteer selama kurang lebih sebulan yang bekerja sama dengan PBB, hopefully i got it :)

dari situ sihhh, mengingatkanku, bahwa akan ada many ways untuk mencapai apa target kita. yang penting rincikan target kita dan ketahui kemampuan kita, biar match antara target dan usaha. dan yakin, kalo kita pantas, dan Allah pun akan memantaskan :)

nahhh....  disinilah puncaknya aku ingin bercerita.

setelah aku dapet undangan ketrima di 2 acara di malaysia, aku langsung deh telfon ke ortu di rumah, aku memang tipikel orang yang selalu menceritakan apapun ke orang tua, menceritakan apa yang aku rasa, sedih senang, bahagia, akhir-akhir ini siiihh aku suka ngomongin masalah namun aku kemas dengan motivasi2 gituu, jadi aku hanya share, aku ada masalah dan aku juga ada solusinya. intinya, tiap curhat ke ortu siihh, mostly cuman sekedar share, dan bicara cita2 agar di amini dan di doakan.

back to topic,
tentang rencana aku untuk berangkat ke malaysia, liburan depan dan memang rencana aku mau sekalian jalan/backpacker an ke singapura, vietnam dan mungkin lainya. disitulah, ibu ku terang-terangan bilang "ngapain" ngabisin uang ituuu...  itu rasanya "KETUSUK bangett" langsung aja dari pada aku marah-marah aku tutup telfonku dengan mengakhirri kalimat penutup " ya udah" tuutt....

kemudian, yang menghinggap difikirku cuman. perasaan marah, ingin maki kekolotan orang tua, sedihh juga, haisshhhhh

padahal aku tahu apa tipikel ku, dan aku tahu bener siapa diriku dan setiap planning ku. aku nggak bakalan ngelakuin hal yang dimana aku tak dapet manfaat dari apa yang aku kerjakan. sebenernya kan bisa aja, aku berkunjung ke wilayah2 asean tanpa harus berusaha keras apply untuk berbagai acara yang bisa aku ikuti di ASEAN, namun karena bagiku jika aku ke ASEAN cuman untuk jalan-jalan, menurut ku itu kurang worth it.

 makanya, aku harus punya alasan yang kuat untuk aku ke ASEAN, dari situ, aku apply acara-acara ASEAN. alhamdulillah waktu itu aku ketrima 2 acara yaitu ASEAN Leaderpreneur dan ASIAN muslim Action Network. bayangin aja udah usaha mati-matian buat acara itu malah ditolak mentah-mentah oleh ibu. aku memang tipikel orang yang nggak bakalan ngelakuin apapun itu, tanpa restu orang tua. bahkan perkara kecilpun kayak mau pergi luar kota harus cerita dan minta restu nya. hmmm

namun disini saya bisa belajar dari masalah...

aku belajar bahwa aku punya akal untuk mencari solusi. aku tetap kekeuh membuat ortu ku menyetujui apa niatku itu, karena aku yakin aku akan dapet manfaat dari perjalanan itu. inilah aku, jika aku yakin dengan apa yang aku kerjakan dan apa yang akan aku capai aku akan terusss berusaha mengupayakanya.

disini aku belajar, terkadang tidak adanya restu orang tua, bukan karena dia secara mutlak menentang apa yang kita inginkan, namun mereka justru ingin tahu detail apa-apa sisi positif maupun negatif dari apa yang kita inginkan. iyaaa, dari masalah itu aku semakin tahu, karakter orang tuaku, dan aku yakin setiap orang tua memiliki karakter yang berbeda-beda, dan disitulah tugas kita untuk mempelajari karkternya, agar selalu mendapat restunya dari apapun yang akan kita lakukan dan apa yang ingin kita capai.

dari konflik ketidak setujuan ibuku dengan rencanaku, aku belajar dari apa yang diucapkan ibuku, terkadang sesuatu penolakan dengan blak-blakan itu sangat tidak menegenakkkan untuk psikologi manusia, disitulah aku jadi belajar untuk berhati-hati dalam berbicara, terutama dalam menolak apapun itu.

aku belajar, untuk suatu saat menjadi ibu yang lebih baik dari ibu ku saat ini, iya siihhh, emang aku mengakui kehebatan-kehebatanya, dan aku juga belajar dari kekurangan-kekuranganya, dan selama ini, aku lebih suka curhat ke bapak, bagiku bapakku itu everything, apapun aku cerita selalu match dengan dia, pendidikanya yang rendah namun tidak untuk pengalamanya, bapakku memiliki pengalaman yang perlu diacungi, dan komunikasi yang baik, love yoouu pak. somehow, I will get my prince, but you always be my king in my life :)

ya beginilah caraku, aku akan selalu membuka mata, membuka hati untuk setiap masalah yang akan aku temui untuk aku hadapi dan aku cari solusi. karena aku percaya bahwa manusia diciptakan untuk belajar dari Masalah :)

cherrss,
wassalam

Masyaallah, Alhamdulillah aku telah diingatkan dengan masalah.

beberapa hari kemaren diriku dipenuhi persaan-perasaan gelisah... entahlahhh

terkadang kita memandang betapa hebat apa yang telah orang lain lakukan, dan akhirnya kita mengandalkan excuse, karena ini itu yang menyudutkan bahwa takdir telah bersalah..

inget bangett,
seminggu kemaren, nggak tahu kenapa, aku di kuasai dengan perasaan gunda gelisah...
banyak bangett yang aku fikirkan, dan tak kuasa untuk hanya segera melakukan (just doing).

yang ada cuman over thinking, namun nol hasil PERCUMA...

dan tiap gelisah itu mengkuasi fikiran, yang ada aku hanya excuse bahwasanya ituu semua karena kesalahan ini, ini semua karena kesalahan ituu..

oke akan aku jabarkan disini beberapa hal yang aku ingattt, tentang hal-hal yang sempat menguasai rasa gelisah itu beberapa hari yang lalu.

1) of course, masalah kuliah s2 ku.. jujur saja selama ini, selama aku dalam dunia sekolah, aku selalu merasa aku menonjol, aku terlihat show up. 

dan saat ini lah, saat aku menginjakkan kaki di bangku s2. aku merasa terintimidasi, aku merasa tak berguna, aku merasa gagal, aku merasa kerdil.... nggakk tahu kenapa, yang ada aku over thinking tentang hal itu, dan malahan karena apa yang aku alami itu malah ngebuat aku sama sekali nggak bisa fokus untuk hanya membaca materi kuliah ataupun ngebuat review, esai ataupun paper kuliah...

anehnya lagi, seringkali aku hanya menyalahkan diriku, karena aku telah berani mengambil keputusan untuk langsung s2 di usia 20 yang masih suka hal-hal yang sifat nya ringan, jugaan sempat terlintas menyesal karena keberanianku mengambil hukum internasional HANYA karena aku lagi seneng denger2 nama-nama negara didunia tanpa tahu potensiku untuk mampu dalam hal itu, 

yang terjadi tiap kali diskusi di kelas berjalan, aku hanya sebagai pendengar setia yang hanya terlihat OON. nggak tahu lah, minggu itu bener2 kegelisahan menguasaiku. belum lagi, di jakarta ini, menurutku masih belum membuat ku jatuh cinta hidup disini, layaknya dulu di JOGJA. juga, tiap ketemu temen-temen kelas yang ada bahasanya mereka adalah bahasan-bahasan berat, yang bagiku aku belum bisa berbaur untuk bahasan itu, bahkan bahas film pun, aku nggak nyambung, karena kebanyakan dari mereka konsumsi film nya udah yang ber genre biografi, action, pokoknya udah nggak yang romance2 kayak yang aku tonton selama ini. naahhh, beberapa alasan itu yang sempet menguasai kegelisahanku beberapa hari kemaren. 

2) nggak tau kenapa, aku merasa aku pengen punya pacar lagi. aku mengingat apakah aku telah bersalah memutuskan hubungan dengan seseorang, perasaan bersalah menguasai fikirku dan ngebuatku gelisah... aku takut ini itu.


3) masalah masa depan, entah kenapa aku dikuasi perasaan gelisah tentang masa depan. rasanya, aku takut apa yang aku lakukan hari-hari itu belum maksimal, aku takut apa yang aku lakukan tidak sebanding dengan apa yang aku citakan, aku takut suatu saat nanti aku menyesal dengan keputusan hidupku, aku merasa paling bingung sedunia. alhasil, ya begitulah aku hanya over thinking tanpa menghasilkan sesuatu PERCUMA.

alhamdulillah, TERSADAR ternyata adanya perasaan dan perbuatan yang tidak biasa membuatku belajar, membuatku punya ilmu baru, membuatku tahu bahwa dalam hidup kita butuh masalah karena dengan masalah itu kita akan punya ilmu baru, punya solusi yang akan membuat kita lebih dewasa, dan juga dalam hidup kita tidak ada masalah maka berarti itu tidak hidup, karena munculnya perasaan bahagia karena allah menciptakan perasaan sedih dan gelisah. jadinya, perasaan gembira bahagia itu ada. bayangkan saja, jika kita tidak dianugrahi perasaan sedih, mungkin saat bahagia kita tidak merasakan sesuatu yang istimewa.

dengan perasaan gelisah yang aku rasakan seminggu yang lalu juga memberiku pelajaran, bahwa manusia memang akan dicoba dengan perasaan resah dan gelisah (QS Al-Baqoroh), dan artinya, jika seseorang tidak mampu menguasai dirinya dan kembali berserah diri maka setan lah yang akan menguasainya. 

alhamdulillah, aku tersadar beberapa waktu saat yang lalu, aku hanya menjalankan kewajibanNya, tanpa aku banyak merenung, banyak curhat kepadaNya, banyak menangis kepadaNya. dari masalah itu pun, aku jadi diingatkan untuk lebih banyak curhat hanya pada yang membuat hidup, karena pada dasarnya apa yang terjadi pada hidupku selama ini juga karena kuasanya, dan aku percaya pada maha penyayang nya, maha pengasihnya juga maha adilnya..

jugaan beberapa kedaan yang aku gelisahkan, harus nya aku syukuri. pertama, harusnya aku bersyukuur karena aku mampu s2 saat ini, yang belum tentu semua orang memiliki kesempatan yang sama denganku, punya temen-temen yang lebih dewasa dan lebih berpengalaman (beberapa temen sekelasku usia nya 25 an dan 30 an, juga ada yang 40 an. dan kebanyakan udah pada kerja di kementrian, bakorkamla, law firm dll) karena itu dapat menambah wawasan dan ilmu ku. oh ya, mesipun aku merasa oon, nyatanya semester kemaren aku termasuk mendapat IP tertinggi dibanding teman-teman sekelas.

masalah jodoh pun, harusnya aku bersyukur, karena saat ini aku jomblo, aku bisa maksimalin waktu ku untuk meraih apa yang aku citakan. bekenaan masa depan, aku harusnya bersyukur apa yang udah aku dapat saat ini, itu bagian dari masa depan cemerlang yang akan aku raih nanti, karena pendidikan yang tinggi insyaallah akan punya kesempatan lebih untuk masa depan yang lebih baik.

Masyaallah, Alhamdulillah aku telah diingatkan dengan masalah. yang alhamdulillah bisa aku lewati dan aku yakin apa yang aku rasakan kemaren menjadikan ku lebih dewasa, lebih kuat menghadapi masalah-masalah yang lebih besar dan pastinya kesuksesan-kesuksesan yang lebih besar. karena hanya orang yang memiliki kesuksesan yang lebih besar yang akan diberi masalah yang lebih besar.