Rabu, 08 April 2015

Rethinking akar permasalahan GATS di Indonesia

Beberapa hal yang akan saya bahas dalam tulisan saya kali ini adalah beberapa hal kaitanya implementasi regulasi indonesia dalam permainan perdagangan internasional, dan lebih significant terfokus pada perdagangan jasa internasional (dalam bahasan hukumnya dikenal dengan GATS).

Sudah tidak terbendung sekali untuk meluapkan beberapa komentar, tanggapan atau bahkan kritikan tentang beberapa bagian penerapan GATS yang selama ini menjadi komitmen negara Indonesia sebagai bagian dari anggota WTO.

apa yang saya tuangkan disini, adalah hasil kuliah yang saya dapat dihari ini, ya... mungkin terdengar sepele, saya mengakui betapa saya harus terus belajar, banyak membaca, banyak menganalisis sehingga mungkin akan lebih pantas untuk saya melontarkan kata-kata yang sifatnya kritikan. Namun, saya yakin untuk menjadi exspert itu tidak muda tapi butuh proses, dan proses itu akan terlihat hasilnya hanya jika kita mau memulai.


Dalam perdagangan internasional bidang jasa, indonesia berkomitmen untuk membuka 4 bidang jasa, yaitu hospitallity, konstruksi, telekomunikasi dan finansial. 

Jasa hospitallity merupakan bidang jasa seperti halnya pariwisata, hotel dan lainya.
Jasa konstruksi termasuk dalam wilayah bidang engineer dan lainya
Jasa telekomunikasi, jelas adalah wilayah jasa komunikasi
Jasa finansial bergerak dalam bidang perbankan, asuransi dan lainya.

daaan....
melihat realita yang ada di Indonesia, apakah benar halnya hanya keempat bidang tersebut yang dibuka dalam perdagangan internasional bidang jasa. beberapa hal yang ternyata diluar hal tersebut pun, ternyata sangat banyak kita temukan semisal dalam bidang pendidikan, betapa banyaknya institusi-institusi pendidikan internasional yang merupakan bagian dari perdagangan jasa internasional. hal tersebut sebenernya satu dari bukti penyelewengan indonesia dalam komitmenya terhadap WTO. 

mungkin, bagi beberapa/sekelompok individu adanya institusi pendidikan internasional baginya tidak masalah, karena ternyata memang disitu ada sebuah manfaat yang bisa dinikmati, pastinya oleh kalangan ellit yang memiliki segambreng uang untuk bisa menyekolahkan anak nya ke institusi pendidikan internasional yang pasti biayanya bagi saya bisa buat sekolah tk sampe lulus sma di kampung.

pastinya tidak lain dan tidak bukan, pemerintah pun di berikan keuntungan dari pajak buta sebuah institusi internasional. yaaa, keuntungaan yang jelas bagi pemerintah dan sekelompok kaum ellit. pun, keuntungan pemerintah selain dari pajak yang di dapatkan juga sebuah reputasi, ya memang inilah yang terjadi di indonesia, negara ini memerlukan reputasi di kancah internasional, namun sungguh disayangkan ketika kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk menaikkan reputasi di kancah internasional dengan mengorbankan implikasi buruk bagi sebagaian besar warganya.

bagi saya,
ada implikasi buruk, saat pemerintah bersama kebijakanya secara sewenaangnya membuka akses jasa diluar apa yang seharusnya. karena jika ditelisik lebih lanjut, hal tersebut sama hal nya mematikan potensi yang ada pada warga negara sendiri.

dengan banyaknya institusi-institusi internasional berarti secara tidak langsung mematikan kualitas institusi dalam negeri. yang seharusnya, sebuah institusi tersebut bisa setaraf dengan institusi-innstitusi internasional.

seharusnya, 
pemerintah harus konsen terlebih dahulu untuk meningkatkan kualitas apa yang ada dalam institusi lokal sebelum membuka lebar institusi intenasional yang merupakan satu dari bentuk perdagangan internasional. sehingga kedepanya, kesetaraan hak untuk mendapatkan pendidikan oleh semua warga negara terpenuhi. karena sebenernya, mahalnya pendidikan di institusi internasional yang ada di indonesia jika dialokasikan untuk pemerataan pendidikan di indonesia akan sangat membantu.


kenyataanya, sebenernya beberapa regulasi yang menyimpang terhadap apa yang seharusnya menjadi komitmen indonesia karena begitu tergiurnya pemerintah dalam pemberian kesempatan selebar-lebarnya terhadap investasi asing, yang mana seharusnya konsen untuk peningkatan dan pemerataan lokal investment.

tidak lain, karena betapa bobroknya penciptaan regulasi yang menjadi pengimplementasian  regulasi tersebut yang tumpang tindih. adanya beberapa srobotan perdagangan sektor jasa internasional yang menyelewang dari 4 bidang yang sudah dikomitmenkan indonesia dalam GATS karena hukum/regulasi nasional yang ada diindonesia membuka untuk selain 4 bidan tersebut.

saya jadi semakin mikir,
apa memang hal ini tidak terlepas dari tingkat kualitas mereka pejabat pembuat regulasi, baik presiden maupun DPR.


mengingat kembali, 
sampai saat ini pun pemilihan dewan pejabat terutama DPR yang terjadi di Indonesia, keberpihakan pada sesorang yang memiliki kualitas akan terkalahkan dari mereka yang memiliki kekuatan. pemilu yang serat akan money politic menjadi barang lumrah di Indonesia. padahal kepemimpinan mereka yang katanya dewan perwakilan rakyat sangat penting, karena merupakan dewan yang memiliki peran dalam pembuatan regulasi nasional. dan apakah selama ini DPR terlihat memiliki komitmen kuat untuk memiliki keberpihakan terhadap rakyat. saya rasa tidak sepenuhnya... mereka pun, sangat realistik dalam pengambilan keputusan. apa yang menghasilkan, menguntungkan akan bisa dengan muda mereka ambil kebijakan dan tidak semua apa yang rakyat butuhkan, apa keuntungan bagi rakyat sangat tidak jarang mereka abaikan...

disinilah, perlu kritikan kembali.
betapa memang perlu adanya rethinking regulasi nasional kita dalam kaitanya pengimplementasian komitmen indonesia dalam perdagangab internasional dalam bidang jasa. betapa perlu introspeksi diri dari ajar permasalahan yang ada, mulai dari pemilihan para regulator, pelurusan siapa yang seharusnya menjadi pihak yang seharusnya di untungkan menjadi bagian yang perlu telaah lebih lanjut

Selasa, 07 April 2015

Women Expectation

it's been just not so long time, I have done read a book that tell about how women could make a great change, although some people in the world not familiar with her, but this is like girl expectation come true.

there is a good women behind the great man. as we know how popular barack obama, his popularitas isn't like now without michael obama role his life. michael obama isn't not only a wife but also a best partner in obama's life, she could be a house wife, a mother, a friend and also a partner. isn't it a great deal for a women's life???

currently,
Lee Kuan Yew's wife Kwa Geok Choo
I can't imagine, how was her life?? 
she can make a man that could built singapore being a great state. some people just know that Lee Kuan Yew is a great man but just few people know that there is a good women beside his succesfull leader in singapore.

I love and proud being a girl in this world

Emma watson also one of women that impressed my mind,
actually she is not just being actress, but also she is a graduate student from Brown University, one of the prestigious university in the world
how proud to be women in a day??

being women can make a perfection, can give a usefull thing and make a change

I'm appreciate,
there are so many young women in Indonesia that so inspired person. maudy ayunda is one of them. I'm really inspired with maudy ayunda since her perahu kertas movie being popular. her balance life (she can be actress, but also she is a great student, she recieved in one of the dream collage in the world, Oxford university).

Alanda Kariza,
24th indonesia women that could being inspired people. she can be a speaker in international forum, and the thing that make a proud she is the youngest speaker in this forum. i know how alanda is the one that show me a lot of women that have acivement was when i read her book from dream catcher and currently her new book travel young, is the one of my favorite book.

and etc.

hopefully, will increase indonesia women that inspire people arround the world and make their expectation come true.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Senin, 06 April 2015

Belajar dari Mr. President

Dari mulai pemilihan, pelantikan bahkan sekarang sudah officially, orang indonesia yang bernama "jokowi (joko widodo) selalu menjadi topik hangat tidak hanya di media massa, media sosial, kalangan kampus, kalangan ibu-ibu RT, tongkrongan bapak-bapak bahkan kumpulan anak gaul di sevel (7-eleven).

kenyataan ini, semakin membuat diriku tertarik untuk ikut aktif dalam pembicaraan jokowi

dan akhir-akhir ini, jokowi banyak dibicarakan terkait ketidak jelasan  dana DP mobil para pejabat, saling melempar siapa yang  bertanggungjawab untuk hal ini menjadikan masyarakat semakin gatel untuk bicara blak-blakan tentang kebobrokan kebijakan jokowi.

dan mulailah disini, 
aku menulis sebagai bagian interpretasiku sebagai manusia, aku lebih condong untuk tulisan ini tidak ikut nimbrung bicara kritikan, mengkritik tanpa memberi solusi, mengkritik tanpa melihat kemampuan dan kekurangan diri sendiri, mengkritik tanpa mengimbangi dengan prestasi....  aaahhh, layaknya kebanyakan kritikus indonesia. iyoo, opooo iyoo bangettt

kepemimpinan,
pertama adalah perihal kepemimpinan.
setiap yang hidup akan mati, dan setiap yang masih hidup adalah seorang pemimpin.
dan yang membedakan pemimpin adalah perihal ukuran/jumlah dari orang yang dipimpin, terlihat akan sangat beda anak TK (makhluk hidup yang hanya memimpin untuk hidupnya sendiri) dengan jokowi (makhluk hidup yang memimpin jutaan manusia). 

apa yang dialami jokowi saat ini,
menjadikan aku superr introspeksi diri bangettt,
bayangkan aja, tiap menit, tiap detik, di media, di jalanan selalu menemui makian, protesan, penolakan bahkan kemarahan. duuuhhhh, jadi mikir bangetttt, beberapa hari ini kadang aku gampang masukin ke hati tiap ada kalimat-kalimat yang menyeran, dan heranya itu bener-bener bikin aku down.... ada orang nggak suka, coment negatif di sosial media, udahan aja aku blokir.. nggak kebayang, di posisi jokowi, butuh waktu berbulan-bulan mungkin untuk lemburan blokir sosmed dari para haters.
alhamdulillah, dapet pelajaran  dari Mr. President...
berarti apa yang aku rasain selama ini belumlah seberapa...
ibarat laut, cuman sebutir pasirnya...
berarti pelajaran yang diambil, mumpung aku masih muda, aku harus belajar menghadapi haters...
karena keberhasilan, pujian akan selalu sebanding dengan kebencian dan ke iri an...


kewaspadaan,
kedua adalah perihal kewaspadaan.
begitu terlihat jelas, bahwa di dunia ini kita hidup tidak hanya waspada akan hawa nafsu dan godaan syaitan, juga mereka manusia-manusia yang sudah kerasukan sifat-sifat keangkuhan dan keserakahan syaitan. dalam hidup, tingkat kewaspadaan harus bisa semakin ditingkatkan seiring meningkatnya prestasi dan jabatan. jokowi yang memiliki jabatan tertinggi di negara ini, sunggu sangat banyak di coba dengan godaan-godaan orang-orang di sekelilinginya, dan terlihat tingkat kewaspadaan jokowi yang terlihat tidak setara dengan jabatan yang ia pegang. menjadikan morat-maritnya beberapa kebijakan yang diambilnya.
jadi, malu sama diri sendiri,
yang terkadang, kurang waspada sama godaan-godaan yang aku temui di kejamnya kota jakarta
alhamdulillah, bisa introspeksi diri, untuk sllu menjaga dan meningkatkan kewaspadaan
mari menyiapkan kewaspadaan disamping kerja keras menyiapkan kesuksesan


keberanian,
ketiga adalah soal keberanian.
sikap keberanian jokowi untuk terus maju melangkah, terus fokus terhadap pekerjaanya memberikan pembelajaran sendiri bagiku.
betapa terkadang kala, aku akan memilih mundur, saat sudah tidak terbendung lagi kekuatan hati menerima segala kritikan dan cemoohan. padahal, asalkan niat kita baik, jujur dari hati. meskipun ada beberapa kesalahan, kesalahpahaman, masalah yang muncul, bukan berarti kita harus mundur, tetapi kita harus terus maju untuk memperbaiki dan mengklarifikasi hal itu, dan menunjukkan prestasi.

Hope, everything will be okey