Rabu, 23 Desember 2015

Dia telah berdua

Memang sakit
Ketika rasa yang terpendam tidak sempat terungkapkan
Apalah kata
Apalah daya
Ternyata dia sudah berdua

Aku bangkit
Meski masih tersisa sakit

Mungkin mengenalmu
Menjadikanku cukup
Tidak perlu berlebih
Untuk bisa memilikimu

Aku tahu
Kamu tahu
Aku dan kamu
Layaknya kanvas
Kamu kanvas yang selesai diwarnai
Beda denganku yang masih belum berbentuk
Kanvas yang masih merintih untuk dilukis
Kanvas yang belum menarik
Kanvas yang belum layak untuk dimiliki

Aku berdoa
Akan statusmu yang sudah berdua
Semoga selalu bahagia
Dan kamu harus tahu
Aku ikut bahagia



with love,
CC

Senin, 21 Desember 2015

Antara Perjalanan 2015 dan Harapan 2016

Mungkin agak terlalu dini untuk merangkum secuil kisah perjalanan ditahun 2015. Masih 10 hari lagi 2015 akan habis, tapi ketika keinginan bersatu padu untuk mencurahkan apalah daya, rasanya urusan tanggal hanyalah sesuatu yang kurang substansial untuk menjadi penghalang.

Masih sama seperti tahun sebelumnya, aku menjalani hiruk pikuk maju mundur manis pahit di tahun 2015 dengan status single. iya, ini catatan pertamaku, hehe. mungkin karena euforia untuk urusan pernikahan lagi mengidapi pikiran dan hati ini.

2015 tidak kalah hebatnya dengan tahun-tahun sebelumnya. akhir tahun ini Alhamdulillah sudah 3 semester di MHUI terlewati, masih menunggu nilai keluar semoga nggak jauh beda dengan keberhasilan di semester-semester sebelumnya, may Allah always bless me, dan selalu percaya doa orang tua yang menghebatkan.

Di tahun ini banyak banget belajar tentang arti kehidupan, bersyukur banget memiliki orang tua yang selalu supportif, selalu mengingatkan, selalu menentramkan, seorang problem solving yang handal untuk semua keluh kesahku dan tak lupa seorang yang mengantarkanku sampai dititik ini lewat doa-doa nya yang senantiasa terpanjatkan, lewat tirakat puasa nya, lewat sholat malam nya, lewat dzikir panjang nya, dan lewat segala hal yang beliau punya baik materill maupun immaterill.

Rasanya, nggak bakalan melewati 2015 se hebat ini tanpa mereka bapak ibu ku, semoga beliau selalu sehat dan panjang umur.  Di tahun 2015 seringkali ada kepesimisan dalam setiap tanggungjawab yang aku ambil, rasa tidak mampu, rasa loyo dan sakit hati hanya karena sesuatu yang kurang prinsipil, maupun rasa-rasa yang terkadang sulit untuk ku kendalikan. Sekecil apapun selalu aku ceritakan ke mereka, aku nggak bisa ngebayangin ada diposisinya, tidak jarang aku pun menceritakan lengkap dan detail perkuliahan, masalah sehari-hari, teman kuliah, siapa dosenku, orang yang aku kagumi, orang yang aku cintai, cerita tentang cita-cita dan lain sebagainya.

Begitu besar sekali peranya, aku nggak ngebayangin apa yang mereka rasain, mereka yang seharusnya tidak memiliki urusan akan hal itu harus berusaha keras memahaminya, beliau yang tidak memiliki cukup ilmu untuk hal itu, tapi berusaha dan mampu untuk menjadi pendengar dan diskusi terbaik buat aku.

2015 bener-bener penuh gejolak, ini adalah tahun dimana aku benar-benar merasa being normally legally 21 yearsold. Keinginan dan impian yang luar biasa seringkali membuat fikiran dan hati menjadi super stress.. masih ingat sekali dalam pikiran, betapa sering hinggap difikiran perasaan "oh, kerennyaaa orang itu, bisa ketrima dikampus favorit di luar negri, wow bisa masuk doktoral dikampus bergengsi, bisa ngikutin seminar internasional, bahagia banget ih mereka punya hubungan yang awet, subhanallah hafal 30 juz diusia yang sangat muda, waah.. lucunya udah punya anak"

Alhamdulillah sebenernya bersyukur atas kebahagiaan mereka tapi tidak jarang hal tersebut menjadikanku menjadi orang yang berfikir terlalu keras untuk menjadi apa yang ada diposisi mereka, dan Alhamdulillah jadi belajar bahwa Allah adalah perancang terbaik, bersyukur dengan apa yang aku punya saat ini dan bismillah fii sabilillah untuk terus mengupayakan yang terbaik di hari esok.

Alhamdulillah, ada orang tua yang selalu mengingatkan. bapakku selalu berkata "wong urep kui sawang sinawang". bagi bapakku, udah bisa sampai di titik ini bagi kami yang hanya orang desa udah sebuah keajaiban. 

2015 semakin belajar untuk keep balance urusan dunia akhirat. setiap manusia memiliki garis hidup yang bermacam-macam maka itulah Islam adalah agama rahmatallilalamin. karena prestasi dan kontribusi yang berbeda-beda akan saling melengkapi. bukan saling iri, atau saling menganggap rendah kaum lainya.

Pun hal nya, 2015 ini menjadi moment yang bener-bener bikin aku bersyukur. bisa bekerja di PSHK (pusat studi hukum dan kebijakan), pekerjaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Aku sangat bersyukur berada disini, seperti bertemu keluarga baru, guru-guru baru, teman yang saling menginspirasi. Mendapatkan pengalaman as research assistant and assistant lecturer adalah sebuah anugerah. alhamdulillah ya Robby

Finally, Di tahun ini banyak banget ngerasain bahwa Allah itu selalu punya rencana terbaik, aku semakin yakin rizki, pekerjaan, pendidikan, jodoh itu perlu diupayakan dan selalu positif Allah punya jalan terbaiknya.

Semoga 2016 yang sudah didepan mata, menjadikan ku menjadi pribadi yang lebih memiliki optimisme yang tinggi, tapi tetap selalu merasa rendah hati. harapan terbesar dan harus untuk aku capai adalah lulus S2 di semester ini, dan mohon diaminkan bisa lanjut beasiswa lanjutan LPDP untuk S3 dan semakin bisa memberikan kontribusi di PSHK dan semakin aktif di berbagai kegiatan sosial.

ps. dan tidak kalah pentingnya semoga dipertemukan jodoh nya... amiinnn
wallahua'lam


With Love,
Chusnul Chasanah (CC)
Pembelajar sepanjang hayyat