Rabu, 23 Desember 2015

Dia telah berdua

Memang sakit
Ketika rasa yang terpendam tidak sempat terungkapkan
Apalah kata
Apalah daya
Ternyata dia sudah berdua

Aku bangkit
Meski masih tersisa sakit

Mungkin mengenalmu
Menjadikanku cukup
Tidak perlu berlebih
Untuk bisa memilikimu

Aku tahu
Kamu tahu
Aku dan kamu
Layaknya kanvas
Kamu kanvas yang selesai diwarnai
Beda denganku yang masih belum berbentuk
Kanvas yang masih merintih untuk dilukis
Kanvas yang belum menarik
Kanvas yang belum layak untuk dimiliki

Aku berdoa
Akan statusmu yang sudah berdua
Semoga selalu bahagia
Dan kamu harus tahu
Aku ikut bahagia



with love,
CC

Senin, 21 Desember 2015

Antara Perjalanan 2015 dan Harapan 2016

Mungkin agak terlalu dini untuk merangkum secuil kisah perjalanan ditahun 2015. Masih 10 hari lagi 2015 akan habis, tapi ketika keinginan bersatu padu untuk mencurahkan apalah daya, rasanya urusan tanggal hanyalah sesuatu yang kurang substansial untuk menjadi penghalang.

Masih sama seperti tahun sebelumnya, aku menjalani hiruk pikuk maju mundur manis pahit di tahun 2015 dengan status single. iya, ini catatan pertamaku, hehe. mungkin karena euforia untuk urusan pernikahan lagi mengidapi pikiran dan hati ini.

2015 tidak kalah hebatnya dengan tahun-tahun sebelumnya. akhir tahun ini Alhamdulillah sudah 3 semester di MHUI terlewati, masih menunggu nilai keluar semoga nggak jauh beda dengan keberhasilan di semester-semester sebelumnya, may Allah always bless me, dan selalu percaya doa orang tua yang menghebatkan.

Di tahun ini banyak banget belajar tentang arti kehidupan, bersyukur banget memiliki orang tua yang selalu supportif, selalu mengingatkan, selalu menentramkan, seorang problem solving yang handal untuk semua keluh kesahku dan tak lupa seorang yang mengantarkanku sampai dititik ini lewat doa-doa nya yang senantiasa terpanjatkan, lewat tirakat puasa nya, lewat sholat malam nya, lewat dzikir panjang nya, dan lewat segala hal yang beliau punya baik materill maupun immaterill.

Rasanya, nggak bakalan melewati 2015 se hebat ini tanpa mereka bapak ibu ku, semoga beliau selalu sehat dan panjang umur.  Di tahun 2015 seringkali ada kepesimisan dalam setiap tanggungjawab yang aku ambil, rasa tidak mampu, rasa loyo dan sakit hati hanya karena sesuatu yang kurang prinsipil, maupun rasa-rasa yang terkadang sulit untuk ku kendalikan. Sekecil apapun selalu aku ceritakan ke mereka, aku nggak bisa ngebayangin ada diposisinya, tidak jarang aku pun menceritakan lengkap dan detail perkuliahan, masalah sehari-hari, teman kuliah, siapa dosenku, orang yang aku kagumi, orang yang aku cintai, cerita tentang cita-cita dan lain sebagainya.

Begitu besar sekali peranya, aku nggak ngebayangin apa yang mereka rasain, mereka yang seharusnya tidak memiliki urusan akan hal itu harus berusaha keras memahaminya, beliau yang tidak memiliki cukup ilmu untuk hal itu, tapi berusaha dan mampu untuk menjadi pendengar dan diskusi terbaik buat aku.

2015 bener-bener penuh gejolak, ini adalah tahun dimana aku benar-benar merasa being normally legally 21 yearsold. Keinginan dan impian yang luar biasa seringkali membuat fikiran dan hati menjadi super stress.. masih ingat sekali dalam pikiran, betapa sering hinggap difikiran perasaan "oh, kerennyaaa orang itu, bisa ketrima dikampus favorit di luar negri, wow bisa masuk doktoral dikampus bergengsi, bisa ngikutin seminar internasional, bahagia banget ih mereka punya hubungan yang awet, subhanallah hafal 30 juz diusia yang sangat muda, waah.. lucunya udah punya anak"

Alhamdulillah sebenernya bersyukur atas kebahagiaan mereka tapi tidak jarang hal tersebut menjadikanku menjadi orang yang berfikir terlalu keras untuk menjadi apa yang ada diposisi mereka, dan Alhamdulillah jadi belajar bahwa Allah adalah perancang terbaik, bersyukur dengan apa yang aku punya saat ini dan bismillah fii sabilillah untuk terus mengupayakan yang terbaik di hari esok.

Alhamdulillah, ada orang tua yang selalu mengingatkan. bapakku selalu berkata "wong urep kui sawang sinawang". bagi bapakku, udah bisa sampai di titik ini bagi kami yang hanya orang desa udah sebuah keajaiban. 

2015 semakin belajar untuk keep balance urusan dunia akhirat. setiap manusia memiliki garis hidup yang bermacam-macam maka itulah Islam adalah agama rahmatallilalamin. karena prestasi dan kontribusi yang berbeda-beda akan saling melengkapi. bukan saling iri, atau saling menganggap rendah kaum lainya.

Pun hal nya, 2015 ini menjadi moment yang bener-bener bikin aku bersyukur. bisa bekerja di PSHK (pusat studi hukum dan kebijakan), pekerjaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Aku sangat bersyukur berada disini, seperti bertemu keluarga baru, guru-guru baru, teman yang saling menginspirasi. Mendapatkan pengalaman as research assistant and assistant lecturer adalah sebuah anugerah. alhamdulillah ya Robby

Finally, Di tahun ini banyak banget ngerasain bahwa Allah itu selalu punya rencana terbaik, aku semakin yakin rizki, pekerjaan, pendidikan, jodoh itu perlu diupayakan dan selalu positif Allah punya jalan terbaiknya.

Semoga 2016 yang sudah didepan mata, menjadikan ku menjadi pribadi yang lebih memiliki optimisme yang tinggi, tapi tetap selalu merasa rendah hati. harapan terbesar dan harus untuk aku capai adalah lulus S2 di semester ini, dan mohon diaminkan bisa lanjut beasiswa lanjutan LPDP untuk S3 dan semakin bisa memberikan kontribusi di PSHK dan semakin aktif di berbagai kegiatan sosial.

ps. dan tidak kalah pentingnya semoga dipertemukan jodoh nya... amiinnn
wallahua'lam


With Love,
Chusnul Chasanah (CC)
Pembelajar sepanjang hayyat

Selasa, 10 November 2015

Urgensi Perubahan UU Migas dan Kepastian Hukum

Terdapat 2 (dua) alasan utama perlunya perubahan UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (UU Migas). Pertama, dalam substansinya UU tersebut kurang memberikan daya dorong bagi perkembangan sektor Minyak dan Gas Bumi (Migas) di Indonesia. Kedua, UU tersebut kurang menjawab aspek ketahanan energi, hal ini ditandai dengan sejumlah persoalan-persoalan antara lain jumlah produksi yang terus menyusut, krisis energi, tata kelola yang kurang transparan dan akuntabel, serta persoalan hukum kelembagaan pengelola sektor migas.



Dalam perubahan UU Migas tersebut diperlukan kesesuaian dalam 5 (lima) aspek utama. Pertama, perencanaan dan pencadangan migas untuk ketahanan energi. Kedua, sinergi kegiatan migas dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Ketiga, prinsip transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Keempat, pemanfaatan migas untuk pengembangan energi bersih-terbarukan dan stabilisasi ekonomi. Kelima, pemanfaatan migas untuk kepentingan daerah dan pembangunan yang mensejahterakan masyarakat. Dengan harmonisasai beberapa aspek tersebut, kepastian hukum sektor migas Indonesia akan terpenuhi dan ketahanan energi pun bisa terwujudkan.

Idealnya, UU Migas yang baru adalah UU Migas yang ‘kokoh’ dalam arti minim potensi melanggar konstitusi serta mampu menjadi payung pelindung bagi kepentingan nasional dan sekaligus tetap memberi kenyamanan bagi kalangan investor asing. 

Urgensi Terbitnya Perpres tentang Proyek Strategis Pembangunan Jalan Tol

Pembebasan Lahan
Pembangunan jalan tol erat kaitanya dengan masalah pembebasan lahan, Dibutuhkan efisiensi regulasi terkait masalah pembebasan lahan. Masalah utama yang dihadapi Indonesia terkait hal tersebut adalah tinggi nya  ego sectoral di sektor-sektor yang berkaitan dalam pembebasan lahan, hal ini terlihat pada regulasi di wilayah pertanian, perhutanan, perkebunan, pesisir, pulau-pulau kecil, yang mana dalam beberapa sektor tersebut sangat tegas aturanya untuk perlindungan lahanya, hal itu bukanlah sesuatu yang salah jika tiap sektor memiliki aturan dan visi misi untuk kepentingan sektornya. Tetapi, ketika sudah dihadapkan pada keadaan, kebutuhan dan kepentingan yang lebih besar dalam hal ini pembangunan tol, suatu aturan seharusnya bisa lebih fleksibel untuk alasan kemanfaatan yang lebih besar. Dengan pendekatan “comparative advantage” kepentingan umum diatas segalanya. Selain itu, pada dasarnya ketika infrastruktur bagus, kembalinya juga ekonomi meningkat, dan imbasnya per instansi kemungkinan ada tambahan dana untuk sektornya. Untuk bisa mewujudkan keseragaman di semua lini sectoral untuk pembangunan tol diperlukan pepres yang bisa meengaturnya untuk mewujudkan kesamaan visi demi terwujudnya kemudahan dan peningkatan jalan tol, karena keadaan selama ini PP No 15 tahun 2005 kurang mengakomodir terkait hal tersebut.

Implementasi
Harusnya Indonesia harus tiada henti melakukan harmonisasi peraturan, karena selama ini sering terjadi tumpang tindih dan tidak saling mendukung antar peraturan terkait. Selama ini proses pembebasan lahan memakan waktu yang lama, sehingga investor kesulitan menjalankan proyek yang akan dilakukan. Dimana selama ini pembebasan lahan bagi pembangunan yang sifatnya untuk kepentingan publik, didanai oleh pemerintah. Namun, karena proses pencairan anggaran cukup sulit, pembebasan lahan pun memakan waktu yang cukup lama. Dengan revisi aturan ini, pembiayaan pembebasan lahan dilimpahkan kepada swasta terlebih dahulu, kemudian akan diganti pemerintah. Ini bisa mempercepat proses pembebasan lahan, dan memudahkan bagi swasta.
Selain itu, dalam kaitanya dengan pembebasan lahan di wilayah perhutanan misalnya, seharusnya pembangunan infrastruktur yang melewati kawasan hutan tidak perlu menunggu penggantian lahan. Penggantian lahan hutan dapat dilakukan seiring proyek berjalan. Sehingga proyek dapat langsung dimulai saat itu juga tanpa menunggu pengantian lahan hutan yang sebelumnya disyaratkan. Beberapa hal tersebut harus dilakukan jika ingin benar-benar melakukan tercapainya nawacita Jokowi.

Masalah Pembiayaan
Pemerintah harus terus bekerja keras mencari investor untuk pembangunan tol atau mencari peminjaman modal dari luar, namun juga harus jeli dan saling bersinergi. Harusnya segala investasi memang terfokus pada infrastruktur, dan berbagai bentuk yang lebih pada usaha bersama, tidak lagi yang kita hanya pemanfaatan Sumber daya alam Indonesi. Keadaan saat ini, SDA kita pun semakin memburuk, udah tidak punya apa-apa kita ini.
Selain itu, masalah pembiayaan infrastruktur pembangunan tol dari non perbankan harusnya diperluas, cuman Malaysia yang dana haji menjadi salah satu pemasukan untuk pembangunan infrastruktur, harusnya Indonesia yang penduduknya lebih banyak bisa memanfaatkan ini. Selain itu, Pemerintah harusnya lebih banyak mencari sumber pembiayaan lain, termasuk berutang dari negara lain (bilateral) maupun lembaga pembiayaan internasional (multilateral).
Porsi pembiayaan yang berasal dari badan usaha milik negara (BUMN) lewat penyertaan modal negara (PMN) dan juga skema Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dapat mengakali minimnya sumber dana infrastruktur pemerintah. Penerbitan obligasi negara menjadi salah satu alternatif pembiayaan.
Untuk mewujudkan pembangunan jaln tol dibutuhkan dana yang sangat besar, dan salah satu solusi yang mungkin sangat tepat adalah memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk melaksanakan pengusahaan jalan tol, kemampuan pihak swasta dalam pengusahaan jalan tol yang baik dapat tercapai jika ada peranan dari Pemerintah dengan prinsip kemitraan sebagai pemberi izin pengusahaan jalan tol termasuk kontrol dari segi regulasi. Ketika pembiayaan pembebasan lahan dilimpahkan kepada swasta terlebih dahulu, kemudian akan diganti pemerintah. Ini bisa mempercepat proses pembebasan lahan, dan memudahkan bagi swasta. Selama ini swasta lebih memiliki kesiapan dalam hal pembayaran, dibandingkan pemerintah, karena Kalau pemerintah, anggaran yg dibutuhkan akan lama
Pemerintah harus dapat menyeimbangkan kepentingan swasta sebagai mitra Pemerintah dengan masyarakat sebagai pengguna jalan tol. Solusi dari hal tersebut adalah pemberian dukungan Pemerintah kepada swasta untuk mengantisipasi risiko-risiko yang akan timbul dalam pengusahaan jalan tol oleh pihak swasta termasuk risiko kenaikan tarif.
Terakhir, Mentalitas masyarakat juga harus dibangun, seharusnya masyarakat memiliki kepedulian akan kerja keras pemerintah untuk mempercepat pembangunan, tapi mental merusak dan tidak peduli untuk saling menjaga masih banyak dilakukan sebagian besar masyarakat Indonesia. Harusnya tol yang sudah dibangun, para pengendara yang melintasi harus sesuai aturan, agar kondisi tol tetap terawat dan tahan lama, selain itu masyarakat juga harus patuh terhadap lalu lintas dan taat membayar.


Kesiapan Indonesia Bergabung TPP

Inisiatif pemerintah Indonesia untuk bergabung dalam pasar bebas pada hakikatnya bukan sesuatu yang salah. Tidak salah hanya pada hakikatnya, tapi ketika sudah dihadapkan pada konteks hal tersebut akan berbeda. Karena sesuatu yang normative dan empiris pada dasarnya merupakan sesuatu yang berbeda bahkan bertolak belakang, meskipun keduanya saling berhubungan dan memiliki ketergantungan satu dan lainya.
Indonesia yang merupakan negara berkembang dengan penduduk 2,5 juta jiwa harus menjadi pertimbangan pemerintah dalam setiap kebijakan yang diambilnya, terutama dalam urusan ekonomi, karena hal ini erat kaitanya dengan hak untuk hidup sejahtera. Sebagian besar rakyat Indonesia hidup dibawah garis kemiskinan, dan imbasnya sebagian besar dari mereka hanya merasakan imbas dari setiap kebijakan, dan keikutsertaan untuk mendapat keuntungan dari setiap kebijakan ekonomi terutama perdagangan bebas hampir tidak pernah dirasakan mereka. Tidak layak rasanya untuk menyalahkan pihak rakyat kecil, karena pada dasarnya pilihan hidup yang terbataslah yang membuat sedikitnya kepartisipasian dalam setiap liberalism perdagangan.
Ada unsur politik pastinya ketika Indonesia terus membuka diplomasi dalam berbagai bidang, utamanya dalam lingkup perekonomian, selama ini memang Indonesia lebih banyak melakukan kerjasama dengan Tiongkok, dengan bergabungnya Indonesia dalam TPP menunjukkan bahwa sejauh ini apa yang dilakukan Indonesia dalam segala kebijakanya adalah kebijakan yang netral tanpa keberpihakan terhadap siapapun, inisiatif diplomasi luar negri erat kaitanya dengan politik luar negri, politik Indonesia yang bebas aktif bukan berarti Indonesia tidak memiliki kewenangan untuk perlindungan terhadap negara bangsa Indonesia sendiri.
Selama ini free trade yang dilakukan Indonesia menunjukkan kesan dominasi sinyal negative, dimana saat ini perekonomian yang bisa terbantu dari free trade masih jauh dari harapan, memang bukan berarti adanya free trade itu salah karena bukti negara yang bisa survive dan merasakan efek positif dari free trade pun ada seperti India dan korea selatan. Asalakan suatu negara memiliki kemampuan, keoptimisan dan regulasi hukum yang bagus, Indonesia akan mampu untuk itu.
Namun, bicara kenyataan yang ada, Indonesia sangat lemah untuk hal tersebut, daya saing produk dalam negri kita masih jauh dari kata cukup. Belum lagi ditambah issue-issue politik yang terus mencuat kepermukaan menjadi salah satu sebab mengapa perekonomian kita terus stagnan. Hal ini menjadi salah satu alasan penting setiap keputusan Indonesia untuk membuka free trade kembali, telah banyak Indonesia telah bergabung tanpa hasil masksimal karena alasan-alasan disebut.

Alasan selanjutnya, dimana pioneer free trade tersebut adalah Amerika Serikat negara adidaya yang berkuasa dalam setiap keputusan harusnya menjadi pertimbangan lebih lanjut bagi Indonesia dalam keinginanya untuk bergabung dalam TPP. Alasan bahwa Indonesia harus optimis dalam setiap liberalism perdagangan bukanlah urusan mudah, karena alasan optimisme bukanlah alasan yang bisa terukur, dan tidak sebanding dengan efek yang akan disebabkan ketika Indonesia membuka free trade kembali dengan bergabung dengen TPP tanpa disertai keadaan kesiapan Indonesia untuk itu. Untuk itu, Pemerintah harus jeli melihat keadaan dan memikir ulang kembali untuk bergabung dengan TPP.

Rabu, 29 Juli 2015

Halalnya LPDP karena memberikan Kemaslahatan untuk Bangsa ini

Rembang, 30 Juli 2015

Hari ini yang bertepatan pada hari kamis 30 juli 2015 saya mendapati beberapa group media sosial mendiskusikan berkenaan tulisan salah seorang blogger yang memberi judul postinganya "Akhirnya, Saya haramkan beasiswa LPDP" postingan lengkapnya bisa dilihat di link berikut https://khabib06.wordpress.com/2015/07/29/akhirnya-saya-haramkan-beasiswa-lpdp/

Sebelum baca tulisan lengkapnya, terselip dalam pikiran saya "mungkin tuh orang yang nulis artikel mengharamkan beasiswa LPDP adalah korban sakit hati dan frustasi karena tidak diterima menjadi awarde LPDP, hehe" (maaf, saya pun normalnya manusia awam yang memiliki prasangka baik dan buruk), dan ternyata benar tuh orang ngaku diawal tulisanya bahwa dirinya dinyatakan belum lolos seleksi diawal tahap penerimaan beasiswa LPDP yaitu tahap seleksi administrasi. 

Pengambilan hukum sesuai syariat islam bukanlah perkara mudah dan cepat dimana ada proses didalamnya, perlu berijtihad (paling tidak tahu dan faham sumber hukum islam yang tidak hanya Al-Quran, hadits tetapi juga ijma', qiyas, maslahah mursalah, istihsan, ‘urf, istishab, syar'u man qablana) dan terutama harus faham konteks terhadap hal yang akan dijustifikasi kehalalan maupun keharamanya.

Saya rasa penulis artikel tersebut belum belajar atau malah belum tahu sama sekali tentang "Maqasidus Syariah" dalam beberapa alasan yang dilontarkan untuk mengharamkan beasiswa lpdp jelas terlihat sangat tekstual dan primitif, padahal dengan tulisanya itu bisa saja menyebabkan efek besar bagi beberapa orang yang mudah terprofokasi.

Disini saya menggunakan pendekatan maqasidus syariah (tujuan syara’ dalam menetapkan hukum), yang merupakan bagian dari pendekatan yang digunakan untuk menjelaskan hukum pada kasus yang tidak ada nash-nya. Dalam maqasidus syariah penetapan hukum terhadap suatu hal harus senantiasa berorientasi kepada kemaslahatan ummat, karena pada hakekatnya islam adalah agama “rahmatallil’alamin.”

Dan sejauh ini dana LPDP memberikan kemaslahatan yang besar pada republik ini, tidak hanya mengentaskan kebodohan dengan mendanai untuk S2 dan S3 tetapi juga perbaikan sekolah, pendanaan riset dan lainya. Dan pastinya yang saya tahu tidak ada satu program yang didanai LPDP adalah untuk kemadlaratan.

Untuk itu, dana LPDP yang memberikan kemaslahatan itu perlu dilindungi keberadaannya oleh hukum islam.

Sepertinya, si penulis yang gegabah memberikan label haram dalam beasiswa lpdp selain kudu belajar ushul fiqh biar faham maqasidus syariah juga perlu buka mata dengan keadaan pendidikan di Indonesia dan pastinya hasil nyata LPDP sejauh ini.

Semoga ada manfaatnya tulisan singkat ini, dan manghilangkan keragu-raguan akan kehalalan beasiswa LPDP karena LPDP ada untuk bangsa, untuk perbaikan negeri ini.

Mari berjuang untuk Indonesia lebih baik :)




Rabu, 08 April 2015

Rethinking akar permasalahan GATS di Indonesia

Beberapa hal yang akan saya bahas dalam tulisan saya kali ini adalah beberapa hal kaitanya implementasi regulasi indonesia dalam permainan perdagangan internasional, dan lebih significant terfokus pada perdagangan jasa internasional (dalam bahasan hukumnya dikenal dengan GATS).

Sudah tidak terbendung sekali untuk meluapkan beberapa komentar, tanggapan atau bahkan kritikan tentang beberapa bagian penerapan GATS yang selama ini menjadi komitmen negara Indonesia sebagai bagian dari anggota WTO.

apa yang saya tuangkan disini, adalah hasil kuliah yang saya dapat dihari ini, ya... mungkin terdengar sepele, saya mengakui betapa saya harus terus belajar, banyak membaca, banyak menganalisis sehingga mungkin akan lebih pantas untuk saya melontarkan kata-kata yang sifatnya kritikan. Namun, saya yakin untuk menjadi exspert itu tidak muda tapi butuh proses, dan proses itu akan terlihat hasilnya hanya jika kita mau memulai.


Dalam perdagangan internasional bidang jasa, indonesia berkomitmen untuk membuka 4 bidang jasa, yaitu hospitallity, konstruksi, telekomunikasi dan finansial. 

Jasa hospitallity merupakan bidang jasa seperti halnya pariwisata, hotel dan lainya.
Jasa konstruksi termasuk dalam wilayah bidang engineer dan lainya
Jasa telekomunikasi, jelas adalah wilayah jasa komunikasi
Jasa finansial bergerak dalam bidang perbankan, asuransi dan lainya.

daaan....
melihat realita yang ada di Indonesia, apakah benar halnya hanya keempat bidang tersebut yang dibuka dalam perdagangan internasional bidang jasa. beberapa hal yang ternyata diluar hal tersebut pun, ternyata sangat banyak kita temukan semisal dalam bidang pendidikan, betapa banyaknya institusi-institusi pendidikan internasional yang merupakan bagian dari perdagangan jasa internasional. hal tersebut sebenernya satu dari bukti penyelewengan indonesia dalam komitmenya terhadap WTO. 

mungkin, bagi beberapa/sekelompok individu adanya institusi pendidikan internasional baginya tidak masalah, karena ternyata memang disitu ada sebuah manfaat yang bisa dinikmati, pastinya oleh kalangan ellit yang memiliki segambreng uang untuk bisa menyekolahkan anak nya ke institusi pendidikan internasional yang pasti biayanya bagi saya bisa buat sekolah tk sampe lulus sma di kampung.

pastinya tidak lain dan tidak bukan, pemerintah pun di berikan keuntungan dari pajak buta sebuah institusi internasional. yaaa, keuntungaan yang jelas bagi pemerintah dan sekelompok kaum ellit. pun, keuntungan pemerintah selain dari pajak yang di dapatkan juga sebuah reputasi, ya memang inilah yang terjadi di indonesia, negara ini memerlukan reputasi di kancah internasional, namun sungguh disayangkan ketika kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk menaikkan reputasi di kancah internasional dengan mengorbankan implikasi buruk bagi sebagaian besar warganya.

bagi saya,
ada implikasi buruk, saat pemerintah bersama kebijakanya secara sewenaangnya membuka akses jasa diluar apa yang seharusnya. karena jika ditelisik lebih lanjut, hal tersebut sama hal nya mematikan potensi yang ada pada warga negara sendiri.

dengan banyaknya institusi-institusi internasional berarti secara tidak langsung mematikan kualitas institusi dalam negeri. yang seharusnya, sebuah institusi tersebut bisa setaraf dengan institusi-innstitusi internasional.

seharusnya, 
pemerintah harus konsen terlebih dahulu untuk meningkatkan kualitas apa yang ada dalam institusi lokal sebelum membuka lebar institusi intenasional yang merupakan satu dari bentuk perdagangan internasional. sehingga kedepanya, kesetaraan hak untuk mendapatkan pendidikan oleh semua warga negara terpenuhi. karena sebenernya, mahalnya pendidikan di institusi internasional yang ada di indonesia jika dialokasikan untuk pemerataan pendidikan di indonesia akan sangat membantu.


kenyataanya, sebenernya beberapa regulasi yang menyimpang terhadap apa yang seharusnya menjadi komitmen indonesia karena begitu tergiurnya pemerintah dalam pemberian kesempatan selebar-lebarnya terhadap investasi asing, yang mana seharusnya konsen untuk peningkatan dan pemerataan lokal investment.

tidak lain, karena betapa bobroknya penciptaan regulasi yang menjadi pengimplementasian  regulasi tersebut yang tumpang tindih. adanya beberapa srobotan perdagangan sektor jasa internasional yang menyelewang dari 4 bidang yang sudah dikomitmenkan indonesia dalam GATS karena hukum/regulasi nasional yang ada diindonesia membuka untuk selain 4 bidan tersebut.

saya jadi semakin mikir,
apa memang hal ini tidak terlepas dari tingkat kualitas mereka pejabat pembuat regulasi, baik presiden maupun DPR.


mengingat kembali, 
sampai saat ini pun pemilihan dewan pejabat terutama DPR yang terjadi di Indonesia, keberpihakan pada sesorang yang memiliki kualitas akan terkalahkan dari mereka yang memiliki kekuatan. pemilu yang serat akan money politic menjadi barang lumrah di Indonesia. padahal kepemimpinan mereka yang katanya dewan perwakilan rakyat sangat penting, karena merupakan dewan yang memiliki peran dalam pembuatan regulasi nasional. dan apakah selama ini DPR terlihat memiliki komitmen kuat untuk memiliki keberpihakan terhadap rakyat. saya rasa tidak sepenuhnya... mereka pun, sangat realistik dalam pengambilan keputusan. apa yang menghasilkan, menguntungkan akan bisa dengan muda mereka ambil kebijakan dan tidak semua apa yang rakyat butuhkan, apa keuntungan bagi rakyat sangat tidak jarang mereka abaikan...

disinilah, perlu kritikan kembali.
betapa memang perlu adanya rethinking regulasi nasional kita dalam kaitanya pengimplementasian komitmen indonesia dalam perdagangab internasional dalam bidang jasa. betapa perlu introspeksi diri dari ajar permasalahan yang ada, mulai dari pemilihan para regulator, pelurusan siapa yang seharusnya menjadi pihak yang seharusnya di untungkan menjadi bagian yang perlu telaah lebih lanjut

Selasa, 07 April 2015

Women Expectation

it's been just not so long time, I have done read a book that tell about how women could make a great change, although some people in the world not familiar with her, but this is like girl expectation come true.

there is a good women behind the great man. as we know how popular barack obama, his popularitas isn't like now without michael obama role his life. michael obama isn't not only a wife but also a best partner in obama's life, she could be a house wife, a mother, a friend and also a partner. isn't it a great deal for a women's life???

currently,
Lee Kuan Yew's wife Kwa Geok Choo
I can't imagine, how was her life?? 
she can make a man that could built singapore being a great state. some people just know that Lee Kuan Yew is a great man but just few people know that there is a good women beside his succesfull leader in singapore.

I love and proud being a girl in this world

Emma watson also one of women that impressed my mind,
actually she is not just being actress, but also she is a graduate student from Brown University, one of the prestigious university in the world
how proud to be women in a day??

being women can make a perfection, can give a usefull thing and make a change

I'm appreciate,
there are so many young women in Indonesia that so inspired person. maudy ayunda is one of them. I'm really inspired with maudy ayunda since her perahu kertas movie being popular. her balance life (she can be actress, but also she is a great student, she recieved in one of the dream collage in the world, Oxford university).

Alanda Kariza,
24th indonesia women that could being inspired people. she can be a speaker in international forum, and the thing that make a proud she is the youngest speaker in this forum. i know how alanda is the one that show me a lot of women that have acivement was when i read her book from dream catcher and currently her new book travel young, is the one of my favorite book.

and etc.

hopefully, will increase indonesia women that inspire people arround the world and make their expectation come true.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Senin, 06 April 2015

Belajar dari Mr. President

Dari mulai pemilihan, pelantikan bahkan sekarang sudah officially, orang indonesia yang bernama "jokowi (joko widodo) selalu menjadi topik hangat tidak hanya di media massa, media sosial, kalangan kampus, kalangan ibu-ibu RT, tongkrongan bapak-bapak bahkan kumpulan anak gaul di sevel (7-eleven).

kenyataan ini, semakin membuat diriku tertarik untuk ikut aktif dalam pembicaraan jokowi

dan akhir-akhir ini, jokowi banyak dibicarakan terkait ketidak jelasan  dana DP mobil para pejabat, saling melempar siapa yang  bertanggungjawab untuk hal ini menjadikan masyarakat semakin gatel untuk bicara blak-blakan tentang kebobrokan kebijakan jokowi.

dan mulailah disini, 
aku menulis sebagai bagian interpretasiku sebagai manusia, aku lebih condong untuk tulisan ini tidak ikut nimbrung bicara kritikan, mengkritik tanpa memberi solusi, mengkritik tanpa melihat kemampuan dan kekurangan diri sendiri, mengkritik tanpa mengimbangi dengan prestasi....  aaahhh, layaknya kebanyakan kritikus indonesia. iyoo, opooo iyoo bangettt

kepemimpinan,
pertama adalah perihal kepemimpinan.
setiap yang hidup akan mati, dan setiap yang masih hidup adalah seorang pemimpin.
dan yang membedakan pemimpin adalah perihal ukuran/jumlah dari orang yang dipimpin, terlihat akan sangat beda anak TK (makhluk hidup yang hanya memimpin untuk hidupnya sendiri) dengan jokowi (makhluk hidup yang memimpin jutaan manusia). 

apa yang dialami jokowi saat ini,
menjadikan aku superr introspeksi diri bangettt,
bayangkan aja, tiap menit, tiap detik, di media, di jalanan selalu menemui makian, protesan, penolakan bahkan kemarahan. duuuhhhh, jadi mikir bangetttt, beberapa hari ini kadang aku gampang masukin ke hati tiap ada kalimat-kalimat yang menyeran, dan heranya itu bener-bener bikin aku down.... ada orang nggak suka, coment negatif di sosial media, udahan aja aku blokir.. nggak kebayang, di posisi jokowi, butuh waktu berbulan-bulan mungkin untuk lemburan blokir sosmed dari para haters.
alhamdulillah, dapet pelajaran  dari Mr. President...
berarti apa yang aku rasain selama ini belumlah seberapa...
ibarat laut, cuman sebutir pasirnya...
berarti pelajaran yang diambil, mumpung aku masih muda, aku harus belajar menghadapi haters...
karena keberhasilan, pujian akan selalu sebanding dengan kebencian dan ke iri an...


kewaspadaan,
kedua adalah perihal kewaspadaan.
begitu terlihat jelas, bahwa di dunia ini kita hidup tidak hanya waspada akan hawa nafsu dan godaan syaitan, juga mereka manusia-manusia yang sudah kerasukan sifat-sifat keangkuhan dan keserakahan syaitan. dalam hidup, tingkat kewaspadaan harus bisa semakin ditingkatkan seiring meningkatnya prestasi dan jabatan. jokowi yang memiliki jabatan tertinggi di negara ini, sunggu sangat banyak di coba dengan godaan-godaan orang-orang di sekelilinginya, dan terlihat tingkat kewaspadaan jokowi yang terlihat tidak setara dengan jabatan yang ia pegang. menjadikan morat-maritnya beberapa kebijakan yang diambilnya.
jadi, malu sama diri sendiri,
yang terkadang, kurang waspada sama godaan-godaan yang aku temui di kejamnya kota jakarta
alhamdulillah, bisa introspeksi diri, untuk sllu menjaga dan meningkatkan kewaspadaan
mari menyiapkan kewaspadaan disamping kerja keras menyiapkan kesuksesan


keberanian,
ketiga adalah soal keberanian.
sikap keberanian jokowi untuk terus maju melangkah, terus fokus terhadap pekerjaanya memberikan pembelajaran sendiri bagiku.
betapa terkadang kala, aku akan memilih mundur, saat sudah tidak terbendung lagi kekuatan hati menerima segala kritikan dan cemoohan. padahal, asalkan niat kita baik, jujur dari hati. meskipun ada beberapa kesalahan, kesalahpahaman, masalah yang muncul, bukan berarti kita harus mundur, tetapi kita harus terus maju untuk memperbaiki dan mengklarifikasi hal itu, dan menunjukkan prestasi.

Hope, everything will be okey

Selasa, 31 Maret 2015

Korelasi Pasar Bebas dan Nasib petani

di mata kuliah "hukum perdagangan Multilateral dan Regional" bener-bener bikin ngebuka fikiran saya, banyak bangettt ilmu baru, mindset baru juga pastinya sudut pandang baru dalam memandang suatu masalah terutama yang berkaitan dalam konteks perdagangan, lebih spesifiknya perdagangan internasional.

when my friend (mulkan and mela) present their slide about GATT, saya sangat memperhatikan penuh dengan apa yang mereka sampaikan. sampai pada titik dimana saya bener-bener ingin mendapatkan klarifikasi tentang masalah agriculture yang ada dalam pembahasan GATT.

dalam perdagangan bebas/ liberal (salah satu tujuan dibentuk GATT adalah liberalism in trade) disebutkan bahwa secara tegas dan jelas untuk adanya prinsip non diskriminasi. dimana salah satu aturan untuk prinsip diskriminasi, bahwa pemerintah harus memperlakukan sama antara barang-barang pertanian yang di improt dari negara lain dengan barang-barang dari petani lokal.

artinya, pemerintah pun tidak diperbolehkan untuk memberi subsidi kepada petani lokal, karena hal itu dianggap diskriminasi. namun, tidak disebut aturan jika tidak ada suatu pengecualian. disini, GATT secara jelas menjelaskan tentang beberapa pengecualian, salah satunya perihal subsidi bahwasanya pemerintah boleh memberikan subsidi tetapi dengan cara yang telah ditentukan oleh GATT, salah satunya pemerintah tidak boleh memberikan subsidi dalam bentuk langsung (seperti uang tunai) tapi disini subsidi pemerintah diperbolehkan dalam bentuk penyediaan alat-alat petani baik itu bajak sawah, mesin irigasi dan lain sebagainya. 

dan disni, apakah pemerintah indonesia sudah maksimal memberikan subsidi berupa alat-alat pertanian, biar hasil panen petani lokal lebih unggul dan bisa bersaing diperdagangan bebas. saya rasa tidak, bagaimana dengan anda???? hmmm

kemudian masalah BULOG, dalam GATT secara jelas dalam aturan pengecualinya. bahwasanya pemerintah bisa membagikan BULOG kepada warganya sebesar US $ 358 juta, namun kenyataanya, apakah pemerintah indonesia sudah memaksimalkanya. saya kira sama sekali pemberian BULOG itu belum maksimal, mungkin karena pemerintah kurang dana. ya kali, dalam beberapa kesempatan pemerintah mengumbar-umbar omongan untuk memperbaiki nasib petani, tapi apalah itu hanya janji butaaaa.....

tertelisik untuk mengkritik juga peran mentri pertanian. sudah sampai berganti-ganti pimpinan di badan mentri pertanian, tapi sampai saat ini pun perubahan besar belum terasa.

yang ada saat ini, karena rendahnya kinerja pemerintah untuk memakmurkan petani. regenerasi petani semakin berkurang, banyak para petani lebih meninggalkan profesi nya sebagai petani dan lebih prefer untuk pekerjaan lain yang hasilnya lebih jelas, karena selama ini memang jelas yang terjadi bahwa petani hanya dapet rugi (tombok), karena apa, proses dari mulai bibit, menanam, memanen tidak sebanding dengan hasil panenya. ya semuanya tahu, saat panen tiba yang ada harga hasil panen anjlok dan pastinya itu sangat merugikan petani.

dan ironinya, selama ini yang menjadi pekerjaan di kementrian pertanian di indonesia lebih fokus pada bagaimana institusi nya bisa mendapatkan keuntungan, alhasil, mereka hanya terfokus memikirkan cara supaya hasil pertanian bisa mendapatkan nilai jual yang tinggi. padahal, bukanya seharusnya lebih fokus pada bagaimana petani mampu menghasilkan hasil pertanian yang lebih dan hasil pertanian tersebut mampu bersaing dipasar internasional, karena tugas untuk mikirin nilai jual adalah tugas kementrian perdagangan....  disinilah, saya belajar betapa nilai "koordinasi" itu barang mahal di birokrasi Indonesia, yang ada setiap instansi hanya memikirkan keuntungan untuk memperkaya instansinya. padahal hakikat pemerintah adalah memerintah dan memerintah artinya berani menderita.

hmmm.....
rasanya sudah sangat jarang, mungkin hampir sudah tidak ada, karakter dalam jiwa para pemimpin di Indonesia untuk mau  menderita. yang ada, mereka mau memerintah karena mereka mau berkuasa, mau memperkaya.

smoga, akan ada suatu saat dimana kita memiliki pemerintah yang tau hakikat memerintah yaitu untuk menderita. dan ditangan kita lah kemungkinan itu terjadi. karena pemimpin masa depan adalah pemuda di masa sekarang.

#mari_berbenah
#mari_menderita
#mari_hidup_sederhana

dan rincian sudut pandang tersebut, memotong persepsi yang keliru di tengah masyarakat. bahwa, bukan lah karena aturan dalam perdangan bebas yang menyengsarakan petani tetapi kekurang optimalan kebijakan pemerintah untuk memakmurkan petani.

wallahua'lam

Sabtu, 28 Maret 2015

Restu untuk sebuah Rencana

diingatkan kembali untuk belajar dari sebuah masalah

3 hari yang lalu, 
setelah dapet surat bahwa aku ketrima untuk ikut berpartisipasi dalam 2 acara di malaysia, namun aku belum dapet restu orang tua

sudah sejak lama, aku berencana dan memiliki target untuk liburan semester ini harus bisa ke beberapa negara di ASEAN, ya beginilah aku, setiap kali untuk mendrive semangat harus ada target dalam waktu dekat, menengah juga long term. karena pada dasarnya aku pun layaknya anak muda lainya, kerap kali dihinggapi perasaan moody.

awalnya untuk rencana mewujudkanya, waktu liburan semester yang lalu, aku sudah mulai menyiapkanya, menyiapkan segala info tentang apa saja kesempatan yang memungkinkan untuk aku ikuti, aku pun banyak me like beberapa halaman organisasi nirlaba yang memungkinkan membuka kesempatan untuk program internship, conference, volunterr ke negara-negara ASEAN. yaahh inilah diriku, apa yang aku citakan akan aku wujudkan dengan kerja keras apa yang aku bisa dan aku suka. bekali-kali aku mendapatkan info dari facebook ataupun yang lainya untuk kesempatan itu, alhamdulillah sejauh ini (2 bulan berjalan) 2 acara di malaysia lolos.







 dan pastinya sebelum mendapatkan 2 kelolosan itu aku menemui kegagalan. kegagalan itu sih belum seberapa, karena rasanya masih banyak kesempatan, aku meyakini itu. oh ya, untuk yang belum lolos itu acara yang ke turki. ya maklum lah, aku sadar kemampuan bahasa inggrisku dan itu acara pure harus show up, merepresentasikan aku sebagai delegasi dari Indonesia, yang kedua masih belum dapet pengumuman sih, masih berharap accepted untuk acara volunteer selama kurang lebih sebulan yang bekerja sama dengan PBB, hopefully i got it :)

dari situ sihhh, mengingatkanku, bahwa akan ada many ways untuk mencapai apa target kita. yang penting rincikan target kita dan ketahui kemampuan kita, biar match antara target dan usaha. dan yakin, kalo kita pantas, dan Allah pun akan memantaskan :)

nahhh....  disinilah puncaknya aku ingin bercerita.

setelah aku dapet undangan ketrima di 2 acara di malaysia, aku langsung deh telfon ke ortu di rumah, aku memang tipikel orang yang selalu menceritakan apapun ke orang tua, menceritakan apa yang aku rasa, sedih senang, bahagia, akhir-akhir ini siiihh aku suka ngomongin masalah namun aku kemas dengan motivasi2 gituu, jadi aku hanya share, aku ada masalah dan aku juga ada solusinya. intinya, tiap curhat ke ortu siihh, mostly cuman sekedar share, dan bicara cita2 agar di amini dan di doakan.

back to topic,
tentang rencana aku untuk berangkat ke malaysia, liburan depan dan memang rencana aku mau sekalian jalan/backpacker an ke singapura, vietnam dan mungkin lainya. disitulah, ibu ku terang-terangan bilang "ngapain" ngabisin uang ituuu...  itu rasanya "KETUSUK bangett" langsung aja dari pada aku marah-marah aku tutup telfonku dengan mengakhirri kalimat penutup " ya udah" tuutt....

kemudian, yang menghinggap difikirku cuman. perasaan marah, ingin maki kekolotan orang tua, sedihh juga, haisshhhhh

padahal aku tahu apa tipikel ku, dan aku tahu bener siapa diriku dan setiap planning ku. aku nggak bakalan ngelakuin hal yang dimana aku tak dapet manfaat dari apa yang aku kerjakan. sebenernya kan bisa aja, aku berkunjung ke wilayah2 asean tanpa harus berusaha keras apply untuk berbagai acara yang bisa aku ikuti di ASEAN, namun karena bagiku jika aku ke ASEAN cuman untuk jalan-jalan, menurut ku itu kurang worth it.

 makanya, aku harus punya alasan yang kuat untuk aku ke ASEAN, dari situ, aku apply acara-acara ASEAN. alhamdulillah waktu itu aku ketrima 2 acara yaitu ASEAN Leaderpreneur dan ASIAN muslim Action Network. bayangin aja udah usaha mati-matian buat acara itu malah ditolak mentah-mentah oleh ibu. aku memang tipikel orang yang nggak bakalan ngelakuin apapun itu, tanpa restu orang tua. bahkan perkara kecilpun kayak mau pergi luar kota harus cerita dan minta restu nya. hmmm

namun disini saya bisa belajar dari masalah...

aku belajar bahwa aku punya akal untuk mencari solusi. aku tetap kekeuh membuat ortu ku menyetujui apa niatku itu, karena aku yakin aku akan dapet manfaat dari perjalanan itu. inilah aku, jika aku yakin dengan apa yang aku kerjakan dan apa yang akan aku capai aku akan terusss berusaha mengupayakanya.

disini aku belajar, terkadang tidak adanya restu orang tua, bukan karena dia secara mutlak menentang apa yang kita inginkan, namun mereka justru ingin tahu detail apa-apa sisi positif maupun negatif dari apa yang kita inginkan. iyaaa, dari masalah itu aku semakin tahu, karakter orang tuaku, dan aku yakin setiap orang tua memiliki karakter yang berbeda-beda, dan disitulah tugas kita untuk mempelajari karkternya, agar selalu mendapat restunya dari apapun yang akan kita lakukan dan apa yang ingin kita capai.

dari konflik ketidak setujuan ibuku dengan rencanaku, aku belajar dari apa yang diucapkan ibuku, terkadang sesuatu penolakan dengan blak-blakan itu sangat tidak menegenakkkan untuk psikologi manusia, disitulah aku jadi belajar untuk berhati-hati dalam berbicara, terutama dalam menolak apapun itu.

aku belajar, untuk suatu saat menjadi ibu yang lebih baik dari ibu ku saat ini, iya siihhh, emang aku mengakui kehebatan-kehebatanya, dan aku juga belajar dari kekurangan-kekuranganya, dan selama ini, aku lebih suka curhat ke bapak, bagiku bapakku itu everything, apapun aku cerita selalu match dengan dia, pendidikanya yang rendah namun tidak untuk pengalamanya, bapakku memiliki pengalaman yang perlu diacungi, dan komunikasi yang baik, love yoouu pak. somehow, I will get my prince, but you always be my king in my life :)

ya beginilah caraku, aku akan selalu membuka mata, membuka hati untuk setiap masalah yang akan aku temui untuk aku hadapi dan aku cari solusi. karena aku percaya bahwa manusia diciptakan untuk belajar dari Masalah :)

cherrss,
wassalam

Masyaallah, Alhamdulillah aku telah diingatkan dengan masalah.

beberapa hari kemaren diriku dipenuhi persaan-perasaan gelisah... entahlahhh

terkadang kita memandang betapa hebat apa yang telah orang lain lakukan, dan akhirnya kita mengandalkan excuse, karena ini itu yang menyudutkan bahwa takdir telah bersalah..

inget bangett,
seminggu kemaren, nggak tahu kenapa, aku di kuasai dengan perasaan gunda gelisah...
banyak bangett yang aku fikirkan, dan tak kuasa untuk hanya segera melakukan (just doing).

yang ada cuman over thinking, namun nol hasil PERCUMA...

dan tiap gelisah itu mengkuasi fikiran, yang ada aku hanya excuse bahwasanya ituu semua karena kesalahan ini, ini semua karena kesalahan ituu..

oke akan aku jabarkan disini beberapa hal yang aku ingattt, tentang hal-hal yang sempat menguasai rasa gelisah itu beberapa hari yang lalu.

1) of course, masalah kuliah s2 ku.. jujur saja selama ini, selama aku dalam dunia sekolah, aku selalu merasa aku menonjol, aku terlihat show up. 

dan saat ini lah, saat aku menginjakkan kaki di bangku s2. aku merasa terintimidasi, aku merasa tak berguna, aku merasa gagal, aku merasa kerdil.... nggakk tahu kenapa, yang ada aku over thinking tentang hal itu, dan malahan karena apa yang aku alami itu malah ngebuat aku sama sekali nggak bisa fokus untuk hanya membaca materi kuliah ataupun ngebuat review, esai ataupun paper kuliah...

anehnya lagi, seringkali aku hanya menyalahkan diriku, karena aku telah berani mengambil keputusan untuk langsung s2 di usia 20 yang masih suka hal-hal yang sifat nya ringan, jugaan sempat terlintas menyesal karena keberanianku mengambil hukum internasional HANYA karena aku lagi seneng denger2 nama-nama negara didunia tanpa tahu potensiku untuk mampu dalam hal itu, 

yang terjadi tiap kali diskusi di kelas berjalan, aku hanya sebagai pendengar setia yang hanya terlihat OON. nggak tahu lah, minggu itu bener2 kegelisahan menguasaiku. belum lagi, di jakarta ini, menurutku masih belum membuat ku jatuh cinta hidup disini, layaknya dulu di JOGJA. juga, tiap ketemu temen-temen kelas yang ada bahasanya mereka adalah bahasan-bahasan berat, yang bagiku aku belum bisa berbaur untuk bahasan itu, bahkan bahas film pun, aku nggak nyambung, karena kebanyakan dari mereka konsumsi film nya udah yang ber genre biografi, action, pokoknya udah nggak yang romance2 kayak yang aku tonton selama ini. naahhh, beberapa alasan itu yang sempet menguasai kegelisahanku beberapa hari kemaren. 

2) nggak tau kenapa, aku merasa aku pengen punya pacar lagi. aku mengingat apakah aku telah bersalah memutuskan hubungan dengan seseorang, perasaan bersalah menguasai fikirku dan ngebuatku gelisah... aku takut ini itu.


3) masalah masa depan, entah kenapa aku dikuasi perasaan gelisah tentang masa depan. rasanya, aku takut apa yang aku lakukan hari-hari itu belum maksimal, aku takut apa yang aku lakukan tidak sebanding dengan apa yang aku citakan, aku takut suatu saat nanti aku menyesal dengan keputusan hidupku, aku merasa paling bingung sedunia. alhasil, ya begitulah aku hanya over thinking tanpa menghasilkan sesuatu PERCUMA.

alhamdulillah, TERSADAR ternyata adanya perasaan dan perbuatan yang tidak biasa membuatku belajar, membuatku punya ilmu baru, membuatku tahu bahwa dalam hidup kita butuh masalah karena dengan masalah itu kita akan punya ilmu baru, punya solusi yang akan membuat kita lebih dewasa, dan juga dalam hidup kita tidak ada masalah maka berarti itu tidak hidup, karena munculnya perasaan bahagia karena allah menciptakan perasaan sedih dan gelisah. jadinya, perasaan gembira bahagia itu ada. bayangkan saja, jika kita tidak dianugrahi perasaan sedih, mungkin saat bahagia kita tidak merasakan sesuatu yang istimewa.

dengan perasaan gelisah yang aku rasakan seminggu yang lalu juga memberiku pelajaran, bahwa manusia memang akan dicoba dengan perasaan resah dan gelisah (QS Al-Baqoroh), dan artinya, jika seseorang tidak mampu menguasai dirinya dan kembali berserah diri maka setan lah yang akan menguasainya. 

alhamdulillah, aku tersadar beberapa waktu saat yang lalu, aku hanya menjalankan kewajibanNya, tanpa aku banyak merenung, banyak curhat kepadaNya, banyak menangis kepadaNya. dari masalah itu pun, aku jadi diingatkan untuk lebih banyak curhat hanya pada yang membuat hidup, karena pada dasarnya apa yang terjadi pada hidupku selama ini juga karena kuasanya, dan aku percaya pada maha penyayang nya, maha pengasihnya juga maha adilnya..

jugaan beberapa kedaan yang aku gelisahkan, harus nya aku syukuri. pertama, harusnya aku bersyukuur karena aku mampu s2 saat ini, yang belum tentu semua orang memiliki kesempatan yang sama denganku, punya temen-temen yang lebih dewasa dan lebih berpengalaman (beberapa temen sekelasku usia nya 25 an dan 30 an, juga ada yang 40 an. dan kebanyakan udah pada kerja di kementrian, bakorkamla, law firm dll) karena itu dapat menambah wawasan dan ilmu ku. oh ya, mesipun aku merasa oon, nyatanya semester kemaren aku termasuk mendapat IP tertinggi dibanding teman-teman sekelas.

masalah jodoh pun, harusnya aku bersyukur, karena saat ini aku jomblo, aku bisa maksimalin waktu ku untuk meraih apa yang aku citakan. bekenaan masa depan, aku harusnya bersyukur apa yang udah aku dapat saat ini, itu bagian dari masa depan cemerlang yang akan aku raih nanti, karena pendidikan yang tinggi insyaallah akan punya kesempatan lebih untuk masa depan yang lebih baik.

Masyaallah, Alhamdulillah aku telah diingatkan dengan masalah. yang alhamdulillah bisa aku lewati dan aku yakin apa yang aku rasakan kemaren menjadikan ku lebih dewasa, lebih kuat menghadapi masalah-masalah yang lebih besar dan pastinya kesuksesan-kesuksesan yang lebih besar. karena hanya orang yang memiliki kesuksesan yang lebih besar yang akan diberi masalah yang lebih besar.

Sabtu, 07 Maret 2015

antara 2014 dan prospek 2015 kedepanya




2014 aq belajar sabar... belajar sabar bangettttt, sabar untuk adaptasi dilingkungan baru, sabar untuk tdak menuntut pada kondisi yg aku punya, sabar dalam kesempitan biaya hidup yg pas2an, alhamdulillah buah dari sabar skrng tdak pas2an lagi :D

belajar bersyukuurr banget di 2014, dulu nya sempet ngebayangin asyiknya hidup kayak gini gitu. nah, di 2014 kayak nemuin "sound of my self" apa yg nyaman untuk mereka ternyata blum tentu nyaman utk aku. jadi, lebih tahu apa yg sbnernya aku butuh n aku mau, 2014 bener2 belajar untuk bisa ngewujudin best version of me...

hidup tdak harus TERUS berlari. 2014 aq temui banyak orang2 yg sering ngelu strees dalam karir dan studi, pelajaran penting untuk menikmati setiap proses dalam hidup

no judge, belajar bangettt untuk menghargai n sllu tawaddu' kepda orng lain, siapapun dia n profesinya. di 2014, aku bljr bngettt itu. bener2 ketemu orng yg beda backgroud

lebih openminded, 2014 bener2 istimewaaaaaaa dbnding tahun sblumnya. duuh, rasanya masih banyak hal yang harus aku juangin untuk dicapai, bener2 afirmasi temen2 LPDP yang ngampil kuliahnya ke luar... go EUROPE. wkwk

IMAN itu harga mati... bakalan nggak bsa sampe punya 2014 yang istimewa gini tanpa rasa percayaku sama yg ngebuat hidup. aku bener2 nekad untuk keluar dr comfort zone.

ngerasa bangett untuk BALANCE dalam ngejalanin hidup. balance dunia akirat yaa.. duuhh, 2014 ketemu orang2 sukses yg masih peduli akan taat agama, dan tdak sedikit juga yang just focus in their carier. ternyata aura nyaa bedaaa, prefer balance agama dunia pokoknya

sumpaaah 2014 aku ngerasa lebih dewasa, TENANG dalam ngehadapin masalah. dulunya, aku AROGAANN bangettt dalam ngelakuin sesuatu. thankyou 2014

2014 belajar buat selalu punya plan B disamping plan A, ternyata ituuu perlu bangettt, biar tetap bergairah dalam hidup. dan kuduuuu punya prioritas, hidup jadi terarah. 2014 ngajarin, prioritasku masih pada tataran study, I'm happy for my study

tak lupa 2014 belajar ngenali fisik dan psikisku. pelajaran yg tak kalah penting ditahun 2014.

sebenernya emang agak awkward ngomongin 2015 yang udah mau jalan 3 bulanan... hmmm, tapi nggak papa lah.

kuliah semester dua + ambil PKPA + ambil IELTS test. hopefully IPK semester 2 ini bisa sempurna. ngayalll ya, nggak papa lah ya. semester 1 kemaren agak-agak sedih dikit ipk nya cuman 3,54. sebel bangett ada nilai yang B gegara cuman dosenya nggak ngasih UAS. bukan salah mahasiswa tapi alhasil yang kena imbasnya tetep aja mahasiswa. udah lah, tetep bersyukur semoga target IPK s2 bisa memenuhi persyaratan phD oxford 3,75. amiin ya Alloh :)
liburan semester dua + take aboard internship + mulai punya start Up. lagi termotivasi bangett buat memulai belajar-belajar buat punya start up sendiri, rasanya buat liburan semester depan, pengen pengen dan haruss target semakin menguasi dunia desain, bisa ngoperasiin corel draw, bisa coding, lihai buat editing, punya web sendiri pastinya dan tak kalah penting skill menulis semakin oke..
2015 juga berarti aku akan memasuki semester 3. pengenya, palnning nya, target nya sihh semester 3 pengen pindah kos ke depok deket kampus UI depok. soalnya biar akses ke perpus lebih enak dan mudah. iyaaa, rasanya setahun dijakarta udah lumayan cukup pengalaman eksplor jakarta nya. jadinyaaa, semester 3 dan 4 pengen di depok biar tahu depok juga biar tahu pojok-pojokan nya UI, secara gue anak UI tapii mungkin masih kurang banyak tau tentang UI gegara kuliah nya aku di Salemba.
udahh gituu, habis semester 3 pastinya udah berganti tahun, yeaaayyyy.... tahun nya jadi 2016.

hopefully everything will be fine,
semakin barokah, manfaat untuk semuanyaaa..
bismillah :)

Jumat, 06 Maret 2015

INTROSPEKSI masalah studi

Mumpung ini malam sabtu, dan bertepaatan juga dengan suasana hati yang kurang mengenakkkan setelah tadi presentasi mata kuliah politik hukum ngebahas nation states dan IGO.

rasa-rasa nya aku perlu melakukan introspeksi diri, especially masalah kelanjutan studi ku...

sebenernya susah siihh, yaa susaahh susah nggak susaah.
cuman aku nya aja sepertinya emang masih butuh waktu untuk lebih banyak mbaca, analisis kasus juga memahami apa materi nyaaa.

pas tadi presentasi, aku ngerasa oon bangettt deeh...
jurnal yang aku buat kata dosenya udah bagus, tapiii aku keliatan bangettt masiihh belum sepenuh nya faham.....
mostly sih emang, selama s2 ini (jalan semester 2) selalu saja aku nggak bisa dibuat santai-santai, bisa nya aku berusaha menyantaikan diri. karena emang semua yang menjadi subyek mata kuliah adalah ilmu-ilmu baru yang selama ini pengetahuanku akan hal itu masih zero.

seneng sihhh, aku nya bisa belajar ilmu-ilmu baru, tapi yaaaa disitu. untuk s2 sesi-sesi kuliah nya bukan lagi bicara pengantar. semua mahasiswa sudah dituntut faham, analisis, mengkritik bahkan harus bisa memiliki pendapat baru tentang suatu masalah.

gimana eiyke nggak pusing??@$&) :(

background yang hanya orang pedesaan, dari dulu mah kagak pernah ngebayangin dunia-dunia yang berbau luar negri, ehhhh, ini malah niat bangett ambil hukum internasional.

penekanan niee....
emang aku daftar s2 ini niattt bangettt,
pas dulu siihh motivasinya, karena di semeseter2 terakhir s1 ituu lagi getol-getol nya sukaaak info-info dunia luar,. tapi ya ituu, hanya sekedar suka, dan juga ituuu pun seringnya nyari-nyari info yang hanya sekilas-sekilas gituuuu.

nah disini aku jadi bisa refleksi jati diriku yang sebenernya.
dulu nya, pas s1 ngerasanya aku salah jurusan, aku nggak niat kuliah nya. tapi alhasil aku nya bisa menjadi yang terbaik, excited bangeettt menjadi yang terbaik padahal waktu itu banyak hal lain yang menjadi kesibukan saya. kuliah mah, malahan agak2 kayak2 jalan seadanya aja, tapi emang apapun yang disampaikan dosen rasanya nggak berat, dan aku mudah bangett nangkepnya. jadi mikir, nggak tau apa emang materi kuliah nya ringan (murahan) ato emang diriku dan kemampuanku emang cocok disana.

hmmm.....
diluar semua hal itu,
yang pasti saat ini aku bersyukur aja deh, dan terusss semaksimal mungkin berusaha.
karena sesuatu yang hebat ituu dimulai dari sesuatu yang sulit.


tetep optimis, bismillah bisa landing lulus 2 tahun tepat, dan diberikan jalan pencerahan dan kemudahan untuk project saya selanjutnyaa...


dan setiap ada kesulitan selalu ada kemudahan,
saya yakin kalo saya diberikan kekuatan dan kemampuan untuk tanggungjawab kuliah ini,
syarat nya satu saya tidak boleh menyerah dan terus onsisten berusaha maksimal.

memulai sesuatu itu penting, tapi kontinyu dalam melakukan sesuatu jauh lebih penting


kontinyu, kontinyu, konttinyu


regards,
chusnul yang berusaha menguatkan diri :)

Kamis, 05 Maret 2015

aku mah apa atuhh... kulo niki namung sinten... saya bukanlah siapa-siapa

"Ada hukum kepantasan bagi segala sesuatu, maka ia yang memperbaiki diri akan menjadi pantas bagi kehidupan yang lebih baik." By: Mario Teguh


Saya tidak tahu persis apakah saya pantas, kurang pantas, tidak pantas atau bahkan sangat pantas untuk bergabung dalam internship program di Indonesia mengajar. Yang saya tahu persis, saya memiliki minat yang besar untuk mengisi hari-hari di jam kerja saya dengan hal yang lebih manfaat, yang bisa memberikan pengalaman baru, yang mampu memberikan saya relasi baru serta ilmu baru.
Pengalaman yang saya miliki yang mungkin oleh sebagian orang merupakan pengalaman yang patut diapresiasi untuk anak muda 20 tahun seperti saya ini, namun tidak sedikit juga yang mengatakan pengalaman yang hampir 3 tahun yang saya jalani ini hanya pengalaman yang tidak seberapa.
Yang pasti bagi saya, saya sangat besrsyukur dengan step-step kehidupan yang telah saya alami sampai saat ini. Tidak mudah mungkin bagi saya untuk melewati berbagai pengalaman tersebut sembari saya menyelesaikan S1 yang full dibiayai oleh pemerintah Indonesia, namun Alhamdulillah dengan kerja keras dan kerja cerdas, saya mampu melewati kuliah sembari berorganisasi dan bekerja dengan bukti mampu lulus kuliah S1 dalam waktu tempuh 3,4 tahun dengan IPK 3,81.
Berorganisasi, bekerja disaat kuliah mengajarkan saya banyak pengalaman, menjadikan saya anak muda yang menyukai tantangan serta menjadikan saya tahu seberapa besar kuat diri saya dalam menghadapi beberapa tanggung jawab dalam waktu bersamaan, karena saya yakin “sesorang tidak akan pernah tahu seberapa kuat dirinya, sampai menjadi kuat adalah satu-satunya pilihan dalam hidupnya”.
Mungkin, banyak orang meragukan, untuk saya diterima dalam dunia internship bahkan dunia kerja. Karena memang posisi saya saat ini yang masih menjadi mahasiswa magister tingkat 2, yang mungkin bagi beberapa orang akan ragu untuk menerima karyawan seorang mahasiswa s2, apalagi mahasiswa s2 yang notaben lulusan fresh graduate yang hanya memiliki pengalaman kerja dalam bidang pendidikan.
Harapan saya, tim Indonesia mengajar bisa melihat sisi positif dari keadaan saya. Saya yang terbiasa bekerja keras, dan terbiasa multitasking memiliki besar harapan untuk memiliki pengalaman di Indonesia mengajar. Karena sudah sempat saya bilang, saya sangat mengagumi Indonesia Mengajar dan berbekal beberapa pengalaman saya dalam bidang pendidikan, organisasi, volunteer dan lainya, serta kesadaran saya akan kekurangan diri sendiri dan niat untuk berusaha memperbaikinya, saya optimis pantas menjadi bagian dalam internship program Indonesia Mengajar.
END



Bertemu orang baru, berkecimpung dalam dunia pendidikan, memiliki tanggung jawab baru merupakan salah satu hal yang sangat saya suka. Indonesia mengajar yang merupakan salah satu wadah yang memiliki kredibilitas yang tinggi dalam dunia pendidikan menjadikan saya memiliki minat yang besar untuk bergabung di sini. Pengalaman yang hampir 3 tahun dalam dunia pendidikan, leadership dan relawan, memberikan optimisme saya untuk mampu bergabung dalam  internship program Indonesia Mengajar. Selain itu, kemampuan komunikasi dan bekerja dalam tim sudah menjadi bagian dari beberapa pengalaman yang saya punya.
 Jika ditanya kenapa sangat tertarik untuk menjadi bagian dari Indonesia mengajar, karena dari tahun 2013 (awal saya mengenal Indonesia mengajar) sampai detik ini saya sangat mengagumi program tersebut, dan beberapa kali memiliki minat untuk bergabung dalam pengajar muda, namun karena beberapa kendala  sampai saat ini belum tercapai minat gabung tersebut. Dan februari, 2015 ini ketika searching di google saya melihat ada kesempatan untuk bergabung dalam Indonesia mengajar, dan beruntungnya progam tersebut adalah program internship yang saya kira akan cocok dengan saya yang masih kuliah (kuliah kelas non regular/kelas karyawan), terlebih saat ini kuliah saya berada di Jakarta yang kemungkinan akan memudahkan akses untuk bergabung dalam internship program Indonesia Mengajar.
Pengalaman mengkoordinir beberapa tim, mempromosikan sebuah acara bahkan mempromosikan sebuah instansi sudah pernah saya geluti. Namun, saya menyadari bahwa sampai saat ini saya masih ingin dan butuh untuk memperkaya skill dan pengalaman saya dalam beberapa bidang tersebut. Anak-anak muda dan beberapa staff yang ada di Indonesia mengajar saya yakin merupakan orang-orang pilihan yang mampu menginspirasi, maka dari itu besar harapan saya untuk bergabung menjadi bagian dari mereka.
Bergelut dengan beberapa media social merupakan hobi, kebutuhan dan minat saya. Karena bagi saya asalkan kita tahu dan sadar menggunakan media social, akan ada banyak keuntungan positif yang kita dapatkan, terlebih masalah networking yang bisa mendunia. Pengalaman ampu bergelut dalam berbagai profesi, volunterr maupun hal lainnya, merupakan salah satu efek positif yang saya dapatkan dari media social, karena beberapa info tentang hal tersebut daya dapatkan dari media social, dan saat bersamaan ketika menjalani hal tersebut pun saya banyak smanfaatkan penggunaan media social. Misalnya, ketika saya menjadi ketua kegiatan full day school di sebuah yayasan sekolah, untuk mengkoordinir beberapa anggota maupun pengajar dalam program tersebut saya sering menggunakan media facebook, twitter dan beberapa media social lainya. Bahkan dalam menyampaikan beberapa informasi hasil rapat, evaluasi, program terbaru maupun sekedar diskusi banyak saya lakukan melalui salah satu fitur facebook  (Facebook group).
Dari beberapa hal yang saya sampaikan, besar harapan dan minat saya untuk menjadi bagian orang yang mau turun tangan untuk mampu berkontribusi dalam internship program Indonesia mengajar Divisi Public Engagement karena saya yakin “Memikirkan pendidikan adalah menyiapkan masa depan, by : Anies Baswedan”

Ingin Kembali Berkontribusi di dunia Pendidikan

malem ini, lagi mentok mentok nya ngerjain tugas filsafat hukum ngebuat analisis NATURAL LAW sekalian juga deadline untuk tugas besok jumat pak hadi ngebahas INTERNATONAL GOVERNMENTAL ORGANIZATIONS.

dduuuhh guyss.....
nikmat bangettt kog, kalo ingettt ntar hasil dari kerja keras ngerjain sebuah tanggungjawab.

udaah aahhh, kan ini tulisan udah akyu kasih judul ingin kembali ke dunia pendidikan

so, ceritanya tadi pagi akuuu ketrima ikutan seleksi tahanp 2 untuk magang di indonesia mengajar. berangkat jam 6 dari kos menuju halte busway salemba UI, sebelum berangkat sih untungnya udah sarapan dulu, desak supeerr mengenaskan selama di busway pokoknyaaa. asyiknya siihh selama perjalanan ituu nggak macet. rejeki kaleee yaaa.... perkiraaan kuuu sih bisa nyampe kantor Indonesia mengajar jam 8 nan, karena undangan seleksi nya jam setengah 9.

tapiii.... 
kejadian sebagai pengalaman ituu terjadi.

udah browsing sih alamat kantor indonesia mengajar. udaaahhh sok tau juga aku nya. pokoknya dari naik busway turunya di bundaran senayan, udah gituuuu jalan cuman 50 meter, udaaah terbayang kan gampang bangettt aksesnya. udah positif bangettt abis naik busway langsung jalan aja, kan cuman 50 meter yang bagi aku mah deketttt ngettttzzz, yang terasa jauhh itu bagi ku ngejar kamu, iya kamu yang bakalan jadi jodohhkuu..... eeeeehhh, malaaah ndagell


okey, sesampainya di halte bundaran senayan. karena aku nya nggak bawa HP canggih, alias kagak ada GPS. dan waktu itu agak ragu dan bingung dari sisi mana aku mulai jalan 50 meter menuju kantor IM ituu. yaoudah deeh, langsung aja nanya sama pak petugas di busway.....alhasil, sok taug bangettt bapaknya :( aku salah jalan, tanya lagi pak satpam ngasih jalanya juga salah lagi :(.. ngggak taug deh, aku nya yang salah nanya ato emang mau itu satpam, petugas busway ataupun yang lainya jarang-jarang bener-bener faham jalanan jakarta, emang sih kebanyakan dari mereka pun perantauan.

udaah deh, karena mentook capek bolak balik nggak tentu tujuan, ada abang ojek aku stop dan aku nya minta anterin ke alamat yang aku tuju. eeehhhhhhh..... mas ojek nya nggak faham jalan jugaaa, nasiiibbb ohhh nasiibbb begitu membahagiakan. iya aku nya siiih bahagia aja berputer-puter ria dijalanan jakarta.

udaaahh, setelah diputer-puterin sama mas ojek, akhirnya nemu juga kantor Indonesia Mengajar. barengan sama temen yang ikutan seleksi magang IM, namanya yeti. kita nyampe nya agak telat ternyata jam 8:40 an laaahhh.

agak ngos-ngosan masuk kantor nyaaaa, sempet agak sedikit sock siihh kantor IM itu semacem rumah gituuu... tapi menurutku itu unique bangettt, mungkin kalo kerja jadi serasa maen maen aja dirumah :D

udahaaan nyampe ruang pembukaan seleksi, ada kira-kira 20 orang lah yang ikutan keseleksi ditahap 2 ini. lanjuttt kita dibagi menjadi 3 kelompok untuk sesi pengenalan. 

tiba saat nya aku dapet bagian untuk mengenalkan diri...
duuuhhh, nggak taug deh, kayaknya emang aku masih agak punya jiwa humor. meskipun selama mau setahun hidup dijakarta udah kagak pernah di asa kehumoran kuu. di jakarta, aku nggak punya partner untuk MELUCUUU..... kaciiaaanyaaa akyu :( hehehe

lanjuuutttt yaaa....
alhamdulillah sesi pengenalanya udah selese. 
excited bangetttt, mereka mereka yang udah nyampe tahap 2 ituuu menurutku hebat-hebat. mostly anak UI, beberapa udah lulus lagi cari kerjaaa.. nah bisa tau orang baru ini yang aku suka. udah nggak mikirin hasilnya sihhh aku, ketrima magang ato tidak. udah lumayan terpuaskan dengan muter2 mencari kantor IM, masuk kantor IM, ketemu pengurus IM juga ketemu temen2 baru sesama pelamar magang.


udah abis itu,
sesi wawancara..
duuuhhh, lupa nama mas nya yang tadi nge interview akyu.
baiiikk sihhh, ramah nya juga kebangeettaaannnnn
mostly aku nya cerita kembali pengalaman di fullday school wahid hasyim
yeah... wahid hasyim give me so much adorable experience
macem-macem lahhh pertanyaaanyaaa
menurutkuuu, ini seleksi berbobot bangetttttt, ngeett

langsung, setelahnya seleksi skill khusus dan skill umum
udaaaahhh laahh ya, sesi ini pasraahhh bangetttt.
nggak punya persiapan, ternyata programming2 gittuuu

tapi, mostly selama tahapan dari mulai seleksi berkas sampai tahap 2 ini, akuuu nya mromosiiin dirii bangett. sebenernya sih, pengen gabung karena pengen nambah pengalaman.

aku mah apa atuhh :(

with love,
chusnul